Cabor Pencak Silat Asian Games 2018 Borong 14 Emas

Kamis 30-08-2018,04:04 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIM pencak silat Indonesia menuntaskan tugas dengan sempurna di Asian Games 2018. Cabor andalan Indonesia menegaskan diri sebagai penyumbang medali emas terbanyak bagi kontingen Merah Putih. Total, 14 medali emas diamankan para pendekar tanah air. Dua emas tersisa menjadi milik pesilat Vietnam. Pada final kedua kemarin, Indonesia mengamankan enam medali emas, menggenapi perolehan 8 emas pada Senin (27/8) lalu. Hasil akhir, Indonesia mendulang 14 emas dan 1 perunggu pada multievent Asia saat ini. Capaian tersebut melebihi ekspektasi tim pelatih pelatnas silat Indonesia. Sebab, sejak awal, mereka mengincar minimal lima medali emas di Asian Games kali ini. Sugianto, pesilat nomor seni tunggal putra membuka keran medali emas Indonesia kemarin. Selanjutnya pada nomor ganda putri, dan regu putri juga menjadi milik kontingen Merah Putih. Lalu di nomor tanding, Pipiet Kamelia, Hanifan Yudani Kusuma dan Wewey Wita menyumbang tiga medali pemungkas. Pejabat tinggi negeri ini turut menyaksikan perjuangan pesilat Indonesia. Dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Jusuf Kalla, Megawati Sukarno Putri. Turut hadir, Prabowo Subianto, yang juga menjadi ketua umum PB IPSI (Ikatan Presiden Seluruh Indonesia). Yang menarik yakni saat Jokowi dan Prabowo merangkul pesilat Hanifan Yudani Kusuma. Itu setelah Hanif memastikan kemenangan 3-2 atas Nguyen Thai Linh  di final kelas C (55-60 kg). “Tadi itu spontan aja, saya melihat di media sosial banyak yang mencaci. Melalui silat, saya berupaya untuk mempersatukan,” katanya. Kemenangan tersebut juga menjadi pencapaian tersendiri bagi Hanif. Sebab, menghadapi lawan yang sama, dia terakhir kalah di semifinal SEA Games tahun lalu. “Kemenangan ini menjadi penebus kekalahan saya saat itu,” kata pesilat berusia 20 tahun tersebut. Sementara itu, Prabowo saat ditemui wartawan menyampaikan bahwa raihan emas yang melampaui target dari pencak silat, merupakan buah kerja keras dari para atlet, pelatih dan semua pihak. Dirinya menilai raihan ini tidak perlu dipersepsikan untuk kepentingan politik apapun. "Kita berterima kasih atlet kita anak-anak kita berprestasi dengan baik, bisa mengangkat nama negara," ujarnya. Menurut Prabowo, PB IPSI telah melakukan persiapan khusus demi menghadapi Asian Games. Selama kurang lebih tiga tahun para atlet terpilih digembleng untuk bisa menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi yang terbaik dari ajang bela diri khas tanah air. "Kita bangga, ini hasil kerja keras mereka, latihan mereka selama hampir 3 tahun. Kerja keras ini keberhasilan kita semua," ujarnya. Prabowo menilai, cabang pencak silat sudah seharusnya bisa berlanjut hingga Asian Games selanjutnya. Namun, Prabowo memiliki harapan lebih, agar cabang pencak silat bisa berlaga di pesta olahraga terbesar sedunia. "Target kami harapkan (pencak silat) bisa (tampil) di Olimpiade," ujarnya. Tetapi langkah menuju Asian Games selanjutnya di Hangzhou Tiongkok dan Olimpiade Tokyo 2020 bakal cukuo berat. Menurut Sekjen PB IPSI, Erizal Chaniago, proses negosiasi sudah berjalan. “Kami menjajaki agar pencak silat masuk sebagai eksebisi di Olimpiade, Pak Menpora (Imam Nahrawi, Red) juga akan bantu,” terangnya. Hanya, untuk tampil di Olimpiade PB IPSI dan Persilat sebagai induk pencak silat dunia punya tugas berat. Yakni membantu menyebarkan pembinaan pencak silat di seluruh dunia. “Saat ini tercatat sudah ada 78 negara dan empat benua yang masuk. Tetapi minus Amerika Selatan saja,” tutupnya. (jpg/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait