Hendak Recovery, Dihantam Gempa Lagi

Selasa 21-08-2018,04:10 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Sektor pariwisata di Lombok yang memasuki masa pemulihan (recovery) juga terpukul dengan gempa susulan.  Padahal jumlah pengunjung ke Lombok juga kembali mendekati normal. Dari sebelumnya 5-6 ribu orang hari sudah mencapai rata-rata 4,5 ribu orang perhari. Staf Khusus Menteri Pariwisata bidang Komunikasi dan Media Don Kardono menuturkan, akibat gempa pada Minggu malam itu memang tidak terlalu mempengaruhi kondisi Lombok International Airport (LIA). Berbeda dengan gempa pada 5 Agustus lalu yang sampai membuat bandara jadi sangat penuh. ”Karena tanggal 5 (Agustus) sudah ribuan yang keluar dari Lombok. Minggu tangal 19 sebenarnya sudah mau recovery. Jadi yang biasa 5-6 ribu penumpang. Minggu sudah sampai 4.500 penumpang yang masuk bandara,” ujar Don kepada Jawa Pos, kemarin (20/8). Sejumlah kegiatan untuk menarik kembali wisatawan ke Lombok juga sudah dirancang. Lantaran sebelumnya kondisi Lombok juga diharapkan bisa segera bangkit setelah diterjang gempa.  Dengan mengaktifkan sektor pariwisata tentu bisa menggerakan roda ekonomi di Lombok. Tapi, setelah gempa pada Minggu malam mereka pun kembali ke masa tanggap darurat. Setelah masa itu terlewati maka akan ada pendataan dan teknis perbaikan serta rehabilitas. ”Tahap ketiga baru recovery pemulihan. Sudah mulai banyak event yang digelar disana untuk ajak orang ke Lombok,” ujar Don. Kemenpar pun kembali mengaktifkan tim Tourism Crisis Center. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun meminta untuk memantau tiga sektor pariwisata. Yakni akses seperti bandara, pelabuhan, jalan, dan sarana transportasi lain; amenitas berupa penginapan dan hotel sertai akomdasi; dan atraksi  atau destinasi wisata. Terpisah, I Gde Wiratha, salah seorang pelaku transportasi pariwisata di Lombok menuturkan, gempa pada Minggu malam itu meninggalkan trauma pada masyarakat setempat. Padahal, masyarakat menjadi ujung tombak dalam sektor pariwisata. Lantaran warga itu menjadi pemandu wisata, pelayan di restoran, dan jasa pariwisata lainnya. Dia menuturkan kondisi di Lombok itu juga berpengaruh kepada Bali. sekitar sejuta dari empat juta wisatawan Bali ternyata juga ingin berkunjung ke Lombok. ”Sekitar 25 persen itu ke Gili Trawangan, Lombok. Jadi terkontaminasi 25 persen pengaruhi pariwisata,” tambah dia. Upaya untuk memberikan pelayanan maksimal bagi turis asing yang ke Lombok pun terus diberikan. Imigrasi memberikan kepada warga negara asing dengan membentuk help desk yang bertugas untuk menerima dan mengidentifikasi pada WNA. Selain itu Imigrasi juga turut membantu proses kepulangan para WNA itu ke negara asal. Baik menggunakan pesawat reguler ataupun pesawat charter. Kemudahan lain juga diberikan kepada WNA yang melintas melalui LIA.(jun)

Tags :
Kategori :

Terkait