PERSITA Tangerang terus berbenah menghadapi putaran kedua dengan mematangkan kemampuan yang menjadi ciri khas skuat Pendekar Cisadane. Diantara banyak pilihan karakter bermain Egi Melgiansyah dkk sangat menyenangi tantangan bermain dengan mengoptimalkan serangan balik. Serangan balik menjadi pilihan karena saat ini banyak tim lawan Persita yang sudah tahu kekuatan klub kelahiran tahun 1953 adalah permainan ofensif dengan memaksimalkan umpan-umpan pendek. Optimalisasi serangan balik menjadi pilihan saat ini karena tim Ungu punya beberapa pemain yang cukup piawai dalam melepaskan umpan terukur dan pemain yang kuat dalam menguasai bola. "Re-treat (serangan balik, red) kita terapkan bukan karena kami takut bermain ofensif, tapi karena pemain kami nyaman dengan skema permainan seperti ini dan kami punya pemain yang melimpah untuk melaksanakan strategi ini," beber Wiganda Saputra Pelatih Persita. Mantan bek timnas Primavera ini menyebut, keberadaan pemain baru Persita menambah kekuatan untuk memainkan pola serangan balik sebagai senjata andalan meraih kemenangan. Disebut Gandul, sapaan Wiganda Saputra, Tamsil Sinjaya selain lincah ditengah akurasi umpannya dalam beberapa latihan cukup memanjakan pemain depan. Demikian juga pergerakan Chandra Waskito, Andre Sitepu, Ryan Kurnia di sisi kanan dan kiri tim Ungu menambah pilihan pemain dalam melakukan serangan balik diluar kehandalan Sirvi Arfani dalam menguasai bola di kotak penalti. Optimalisasi yang sudah sirancang Gandul terkait kemampuan pemain dalam bertahan dan mejebol gawang lawan. Dalam latihan dan tiga pertandingan terakhir Persita di putaran pertama masih terdapat kekurangan yang membuat skema serangan balik belum optimal. Di lini pertahanan contohnya, saat bertahan belum bisa secara maksimal memanfaatkan ruang kala pemain lawan melakukan tekanan. Suport pemain dari lini lain masih kurang sehingga membuat pemain belakang lebih memilih melakukan umpan crossing ke daerah pertahanan lawan. "Ini mubazir dan membuat serangan balik todak optimal dan malah memberikan tekanan yang bertubi-tubi buat pertahanan kita. Ini yang harus dihindari dan pemain dituntut untuk berani bermain dan membuka ruang," ucap Gandul. Dan agar skema serangan balik berjalan sukses, kata Gandul membuat gol menjadi tujuan utama dari permainan. Dan untuk ketajaman pemain membuat gol, striker dan penyerang Persita masih kurang sabar dalam memanfaatkan peluang yang ada. Meski menang, tapi jumlah gol yang dibuat oleh pemain Persita dinilai mantan bek Persita itu masih belum seimbang dengan peluang emas yang didapat. Contohnya saat menghadapi Persibat Batang dan Persika Karawang, dimana seharusnya Persita mendapat tambahan tiga gol lagi selain gol pada skor akhir. Ketajaman pemain dalam mengeksekusi peluang menjadi gol sangat penting pada putaran kedua ini. Persita butuh gol dengan jumlah yang cukup banyak agar bisa keluar sebagai pemenang jika selisih gol jadi penentunya. "Sekarang selain mengejar kemenangan, kami berharap pemain juga semangat untuk mengejar gol. Ini penting karena putaran kedua memasuki babak krusial, kalau punya deposito gol yang lebih banyak kita bisa lebih tenang," tutur Gandul. Harapan serupa dikemukakan I Nyoman Suryanthara Manajer Persita yang menyebut pemain Persita punya kualitas untuk membuat gol yang lebih banyak. Gol demi gol dibutuhkan agar pemain Persita semakin tumbuh percaya diri dan bisa memiliki potensi menang lebih besar. "Kalau menang dengan gol banyak pastinya bakal menaikkan moril, dan itu kita butuhkan semangat untuk meraih kemenangan tetap tumbuh dan ini kami butuhkan untuk terus naik di klasemen," tutur Nyoman. (apw)
Skema Permainan Persita, Optimalkan Serangan Balik
Selasa 07-08-2018,04:03 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :