Indonesia Open 2018, Ganda Campuran Lampaui Target Awal

Senin 09-07-2018,04:22 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

INDONESIA memastikan dua gelar juara dari babak final Blibli Indonesia Open (BIO) 2018 di Istora Senayan, Jakarta kemarin (8/7). Adalah sektor ganda campuran dan ganda putra yang memberikan sumbangan gelar pada edisi tahun ini. Yakni melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Raihan prestasi tersebut membuat PP PBSI memenuhi target mereka di awal turnamen, bahkan melebihi. Sebab, sejak awal, PP PBSI mengincar satu gelar dari turnamen ini. Pada final kemarin, Owi/Butet-sapaan Tontowi/Liliyana mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia, 21-17, 21-8. Sedangkan Marcus/Kevin menutup turnamen dengan gemuruh ribuan penonton yang hadir di Istora berkat kemenangann meyakinkan mereka atas Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), 21-13, 21-16. Beberapa rekor tercipta pasca gelaran BIO 2018. Bagi Owi/Butet, mereka merupakan ganda campuran pertama setelah Tri Kusharjanto/Minarti Timur yang menang di Indonesia Open dua kali berturut-turut. Selain, itu, kemenangan tersebut juga menjadi perpisahan yang indah buat Butet dengan Istora. Sebab, dalam konferensi pers, Butet mengisyaratkan untuk gantung raket di akhir tahun ini. Juara di tahun ini juga bermakna penting bagi mereka. Sebab, ini memutus kegagalan mereka selama tampil di Istora. Sejak tampil bersama mulai 2011 silam di Indonesia Open, mereka belum pernah juara di Istora. “Jadi gak ada lagi tuh Istora angker buat Owi/Butet, sudah kami bayar lunas,” terang Butet. Bantuan ribuan pendukung Indonesia di Istora turut membuat Owi/Butet dengan mudah mengalahkan Peng Soon/Goh Liu dua game langsung. “Saya sempat bicara sama Peng Soon di lapangan, saya gak bisa dengar suara,” sebut Goh Liu Ying sembari tertawa. Dia merasa takjub atas gemuruh ribuan penonton di Istora. Menurut perhitungan panitia penyelenggara, total 6000 tiket terjual pada babak final kemarin. Jumlah tersebut belum termasuk tiket yang berupa id card untuk para undangan. Bagi Owi/Butet, ini merupakan gelar kedua beruntun di ajang Indonesia Open. Tetapi, tahun lalu, turnamen berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) dan dalam suasana Ramadhan. Sementara itu, Marcus/Kevin melihat keangkeran Istora memang layak untuk dilawan. “Pastinya senang banget menang di sini, apalagi katanya Istora angker,” terangnya. Tahun ini, Marcus/Kevin sudah dua kali mendulang gelar di Istora. Sebelumnya, mereka menang di Indonesia Masters awal tahun ini. (jpg/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait