JAKARTA- Tabungan menjadi idaman penempatan dana masyarakat. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, rekening simpanan tabungan tumbuh paling tinggi dibandingkan giro dan deposito. Mengutip laporan LPS, per Mei 2018 rekening tabungan sebanyak 249.882.406. Dalam sebulan, nasabah tabungan naik 1,33% dari 246.609.902 rekening di April 2018.
Tabungan berkontribusi 97,07% terhadap total simpanan yang mencapai 257.422.590 rekening di Mei 2018. Total rekening simpanan naik 3,3 juta rekening atau 1,3% secara bulanan. Sedangkan, kenaikan nominal terjadi pada giro.
Samsu Adi Nugroho, Sekretaris Lembaga LPS memaparkan, simpanan giro naik 2,42% menjadi Rp 1.334,14 triliun per Mei 2018, dibanding Rp 1.302,61 triliun pada April 2018.
Budi Satria, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN), memaparkan kenaikan tabungan karena ada program tabungan berhadiah. Bank pelat merah ini mencatat, tabungan BTN tumbuh 43,35% per Maret 2018. "Pertumbuhan tabungan BTN di atas pertumbuhan industri," tutur Budi dikutip dari kontan.
Kenaikan tabungan karena keharusan bank mengembangkan produk berbasis transaksi pembayaran. Misalnya, BTN mengembangkan BTN Mobile yang dilengkapi fitur simpanan. Per Mei 2018, jumlah tabungan BTN Rp 39,23 triliun..
Sependapat, Lani Darmawan, Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB Niaga menilai, kenaikan simpanan tabungan hanya sementara. Nasabah belum aktif mengeluarkan dana tabungan untuk kegiatan konsumtif.
Kendati demikian, bank berkode saham BNGA ini akan meningkatkan pertumbuhan dana murah di tahun 2018. Khusus tabungan ditargetkan tumbuh sekitar 10%. Per Mei 2018, tabungan CIMB Niaga sebesar Rp 48,9 triliun.
Sepertinya kenaikan tabungan juga karena kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, sehingga masyarakat memilih memegang uang tunai atau produk yang bisa segera cair. Selain itu, membuka produk tabungan juga semakin mudah. Beberapa bank menawarkan pembukaan tabungan cukup melalui aplikasi. Seperti DBS Bank Indonesia dan Jenius milik BTPN. (net)