Swedia vs Swiss, Yang Boring Bisa Bertaring

Selasa 03-07-2018,04:54 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SAINT PETERSBURG – Hati-hati dengan tim yang membosankan. Di 16 Besar Piala Dunia 2018 ini, tuan rumah Rusia sudah membuktikan bahwa tidak perlu permainan yang menghibur untuk jadi pemenang. Nah, sebutan sebagai tim yang membosankan pun juga telah disematkan ke Swedia. Daily Mail mengecap Blagult -julukan Swedia- sebagai tim yang paling tak enak dilihat di Piala Dunia 2018. Dengan gayanya, layakkah Swedia lolos ke perempat final. Swiss yang di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, malam nanti WIB adalah pengujinya. “Membosankan? Siapa yang peduli (dengan sebutan itu),” kata gelandang Swedia, Albin Ekdal, seperti yang dikutip Expressen. Sepanjang fase grup Swedia negara yang ball possesion-nya paling rendah kedua di bawah Rusia. Rata-rata ball possession Andreas Granqvist dkk 42,3 persen! Ekdal mengklaim, Swedia akan mengikuti jejak Sbornaya -julukan Rusia. “Baik Prancis, atau Spanyol keduanya bukan lawan yang sepadan dengan kami dalam skill ball possesion-nya, tetapi beruntungnya sepak bola takkan ditentukan dari passing-passing tiki-taka,” beber pemain yang baru mencatat 37 caps timnas Swedia itu. Senada dengan Ekdal, striker pelapis John Guidetti pun konfiden dengan gaya Swedia di Piala Dunia ini. “Bagian terbaik tim kami dalam menyerang, ya dari defense kami. Ya, kami pun masih yang terbaik saat bertahan. Kami akan menanti sampai mereka (Swiss) membuat salah di dalam transisi menyerang ke bertahan,” ulas penyerang Alaves itu, kepada Fotbollskanalen. Apalagi, Swiss lawannya punya kelemahan mendasar. Lengah di 10 menit awal dan juga lengah di 10 menit akhir. Terakhir, kans tiga angkanya saat Matchday 3 Grup E, melawan Kosta Rika kandas dengan gol bunuh diri kiper Yann Sommer ketika injury time menit ketiga. “Di situ kami akan menghabisinya,” tambah mantan striker Manchester City itu. Ingat sebelum datang ke Rusia, Swedia juga yang menyingkirkan Belanda saat fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona UEFA. Di playoff juara dunia empat kali Italia juga gigit jari karena skuad asuhan Janne Andersson itu. Di Rusia? Selain menyulitkan juara dunia Jerman, di Matchday terakhir Grup F mereka juga menghabisi Meksiko tiga gol tanpa balas. Ancaman ini yang jadi tantangan kedalaman skuad Golden Generation-nya Swiss. Skuad La Nati -julukan Swiss- tak banyak perubahan dalam dua edisi terakhir yang diikutinya di 2010 dan 2014. Spirit 1954, saat Swiss kali terakhir tembus ke perempat final pun jadi harapannya di 16 Besar ini. “Karena kami ingin lebih dan lebih,” ucap Vladimir Petkovic, der trainer Swiss di dalam wawancaranya dengan The Local. (jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait