Khofifah-Emil Unggul Tipis

Kamis 28-06-2018,05:10 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

BANYUWANGI – Pemilihan Gubernur (pilgub) Jatim 2018 mencapai babak krusial kemarin (27/6). Jutaan warga berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak konstitusional, tepatnya memilih calon gubernur dan wakil gubernur (wagub) Jatim periode 2018-2023. Pantauan tim Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa), pelaksanaan coblosan pilgub di seantero Bumi Blambangan secara umum berjalan lancar. Nyaris tidak ada kendala maupun gejolak berarti pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Hasilnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak (Kamil) berhasil unggul tipis dari pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gusti) . Berdasar rekapitulasi penghitungan suara yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, pasangan Khofifah-Emil mengumpulkan 426.531 suara, sedangkan Gus Ipul-Puti mendapat 409.459 dukungan. Jika dikalkulasi, paslon Khofifah-Emil mendapat 51,02 persen. Sedangkan paslon Gus Ipul-Puti mendapat 48,98 persen suara. Berdasar hasil rekapitulasi suara oleh tim Jawa Pos Radar Banyuwangi, pasangan Khofifah-Emil unggul di 13 kecamatan di antara 25 kecamatan se-Banyuwangi. Sedangkan pasangan Gus Ipul-Mbak Puti unggul di 12 kecamatan. Khofifah-Emil unggul telak di Kecamatan Kalibaru, persisnya mendapat 66,81 persen suara. Sedangkan paslon nomor urut dua meraih 33,19 persen. Di sisi lain, keunggulan tertinggi Gus Ipul-Puti terjadi di kecamatan Tegalsari. Di kecamatan asal Bupati Abdulah Azwar Anas tersebut, pasangan Gus Ipul-Puti mendapatkan 56,55 persen suara. Sedangkan pasangan Khofifah-Emil mendapat 43,45 persen suara. Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi Syamsul Arifin mengatakan, berdasar hasil pemantauan yang dilakukan para komisioner KPU, pesta demokrasi di Banyuwangi kali ini berjalan lancar. “Lima komisioner KPU kami sebar di lima daerah pemilihan (dapil). Tidak ada hal-hal yang menonjol. Secara umum Pilgub Jatim 2018 berjalan lancar,” ujarnya. Syamsul menambahkan, pesta demokrasi kali ini juga relatif aman dari kendala teknis. Logistik penunjang pilgub pun berhasil dipenuhi sesuai dengan kebutuhan di seluruh TPS. Ditanya terkait hasil rekapitulasi yang berhasil dikumpulkan tim JP-RaBa, Syamsul menjawab diplomatis. Menurut dia, KPU tidak melakukan proses hitung cepat (quick count) hasil pilgub tahun ini. Sebaliknya, KPU hanya melakukan proses scan formulir C-1 (berita acara penghitungan suara di TPS). “Hasil pastinya kita tunggu hasil rekapitulasi manual,” kata mantan jurnalis tersebut. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Hasyim Wahid mengatakan, berdasar hasil pemantauan jajaran lembaga pengawas pemilu tingkat kabupaten tersebut, pelaksanaan pilgub Jatim di Banyuwangi berjalan relatif lancar dan baik. ”Saksi paslon di TPS-TPS juga menandatangani berita acara hasil penghitungan suara. Artinya, tidak ada gejolak berarti di lapangan,” tuturnya. Hasyim menambahkan, selain berdasar hasil pemantauan dan pengawasan Panwaslu, hingga pukul 18.15 kemarin, pihaknya juga belum menerima laporan dugaan pelanggaran dalam proses Pilgub Jatim di Banyuwangi. Sementara itu, pasanganan Gusti menang telak di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Dari hasil rekapitulasi hasil pemungutan suara di TPS 09, pasangan Gusti mendapatkan perolehan suara sebanyak 357. Sementara pasangan Khofifah-Emil Dardak mendapatkan 120 suara. Artinya pasangan Gusti unggul 237 suara, dengan surat suara tidak sah mencapai 26. Sementara untuk di TPS 10, pasangan calon (paslon) Gusti juga masih unggul dengan memperoleh 402 suara, unggul 324 suara dari paslon Khofifah-Emil (Kamil) yang hanya mendapatkan 78 suara, dengan suara tidak sah mencapai 21 suara. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi Ketut Akbar Hery Achjar mengatakan, dari jumlah WBP sebanyak 1.044, yang mempunyai hak pilih dalam Pilgub Jatim sebanyak 1.007 orang. Sementara 36 orang tidak mempunyai hak pilih lantaran 6 orang masih di bawah umur, dan 31 orang warga luar daerah Jawa Timur. Untuk validasi data pemilih di dalam lapas, sehari sebelumnya petugas dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) mendatangi lapas dengan melakukan validasi ulang. Seluruh warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik semuanya diperiksa dan dicocokkan berdasarkan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Petugas dispenduk membawa peralatan yang ada dalam mobil mirip bus,” ujar Akbar. Setelah dilakukan verifikasi itulah baru diketahui, jika hak pilih di dalam lapas Banyuwangi sebanyak 1.007 orang. Dari jumlah tersebut, maka di dalam lapas didirikan dua TPS. Kedua TPS ditempatkan di dalam aula Lapas Banyuwangi. Untuk membantu kelancaran petugas KPPS dalam melakukan proses pemungutan dan perhitungan suara, pihaknya juga menerjunkan tiga anggota di masing-masing TPS untuk membantu pengaturan WBP yang ingin menyalurkan hak pilihnya. “Petugas KPPS semua berasal dari warga dari Kelurahan Penataban Kecamatan Giri, atau petugas yang telah disumpah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),” jelasnya. Lima hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, petugas dari KPU dan Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) juga telah datang ke Lapas Banyuwangi guna memberikan sosialisasi terhadap WBP. “Semua WBP sudah mengenal paslon dalam pilgub Jatim dari sosialisasi, dan kami bersyukur WBP bisa menyalurkan hak pilihnya,” terang Akbar. Pelaksanaan pemungutan suara di dalam Lapas Banyuwangi berlangsung, aman, lancar, tertib, dan terkendali. Apalagi selama berlangsungnya proses pungut dan hitung dijaga personel kepolisian dari Polsek Giri dan Polres Banyuwangi. “Tidak ada kendala, semua berlangsung lancar dan aman,” tandasnya. (jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait