Iran vs Portugal, ‘Perang ala Portugal’

Senin 25-06-2018,06:34 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SARANSK-Di grup B akan terjadi duel klasik dan unik. Iran bakal menghadapi Portugal. Uniknya, kedua tim dipoles oleh pelatih asal Portugal. Iran ditangani Carlos Queiroz dan Portugal oleh Fernando Santos. Terlebih, Queiroz yang saat ini melatih Iran, pernah membesut Portugal. Ia paham betul kekuatan Portugal. Karena, sebagian anak asuhnya dulu, masih menghuni skuat timnas Portugal saat ini. Gaya dan strategi yang tersaji pada duel kali ini, akan kental dengan gaya Portugal. “Tanyakan pada (Carlos) Queiroz,” begitulah jawaban Cristiano Ronaldo, setelah Portugal disingkirkan Spanyol dalam fase 16 Besar Piala Dunia 2010. Penyataan terakhirnya di akhir rezim Carlos Queiroz. Sebab setelah Piala Dunia 2010 dia dipecat dan tak pernah kembali ke Selecao das Quinas, julukan Portugal. Nah selang delapan tahun setelahnya, Queiroz kembali bersua dengan Ronaldo. Dan, dia berhadapan dengan Ronaldo ketika dia ditantang membawa generasi terbaik Iran lolos 16 Besar dalam Matchday 3 Grup B, di Mordovia Arena, Saransk, dini hari nanti WIB. “Ini (menghadapi Portugal) yang sudah saya tunggu-tunggu dalam tujuh tahun karier saya (bersama Iran). Ini akan jadi laga yang menarik dan terpenting bagi saya,” ungkap Queiroz, saat diwawancarai Tehran Times. Faktanya belum pernah ada mantan treinador Portugal yang dapat mengalahkan mantan anak asuhnya di kesempatan berbeda. Mantan entrenador Real Madrid itu sudah paham tantangan di depannya. Meski, dia pun ingin memecahkannya. “'Saya hanya ingin mewujudkan mimpi orang-orang Iran di Piala Dunia. Saya sudah belajar dari masa lalu,” ungkap Queiroz. Ya, meski Portugal pada eranya sudah beda dari era Fernando Santos, beberapa key player-nya pernah jadi anak buahnya. Termasuk Ronaldo. Ada tujuh nama tersisa dari skuad Queiroz yang masih menjadi kunci permainan Portugal dua tahun terakhir. Terutama saat memenangi Euro 2016. Duet center back Bruno Alves dan Pepe, duo kiper Rui Patricio dan Beto, gelandang Joao Moutinho plus bomber 34 tahun Ricardo Quaresma. Tak cuma Ronaldo, Pepe pun pernah terlibat adu mulut dengan Queiroz. Sampai-sampai, mantan asistennya Alex Ferguson di Manchester United itu mengkritisi bek tengah Besiktas itu. “Dia (Pepe) mengingatkan saya pada aktor yang buruk dalam opera sabun Brasil,” ejeknya pada 2010 silam. Dengan pongahnya Queiroz menganggap dengan modal skuad warisannya, Portugal pun punya formula ajaib untuk memenangi Piala Dunia 2018. “Skuad hebat, dan pemain yang dapat menjadi pembeda. Saya seperti melihat (Diego) Maradona atau Bobby Charlton di sana,” klaim pelatih yang dua periode membesut Portugal itu. Selain dengan pemainnya, Queiroz juga punya relasi dengan Santos. Dilansir AS, Santos merupakan salah satu anak buah Queiroz ketika menjadi asisten pelatih Estoril pada 1983. “Dia (Queiroz) teman saya, dan kami akan tetap berteman, apapun yang terjadi pada pertandingan di Senin malam (Selasa dini hari WIB),” sebut Santos. Terkait dengan track record Queiroz di timnas Portugal, Santos menganggap itu tak akan jadi alasan permainan timnya mudah terbaca. Termasuk jika Queiroz menginstruksikan ke anak asuhnya untuk mematikan Ronaldo. “Dia (Ronaldo) pemain yang mudah untuk beradaptasi dari satu laga ke laga lainnya. Saya pikir dia akan menampilkan sesuatu yang berbeda,” klaimnya di dalam salah satu artikel A Bola. Dilansir Jornal PT, Rui Patricio pun meminta rekan-rekannya agar lebih waspada ambisi besar Iran untuk lolos dari fase grup Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah negaranya di Piala Dunia. “Karena langkah kami belum berakhir. Tim ini (Iran) masih bisa jadi batu ganjalan kami,” katanya. (jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait