Harga sejumlah kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan menjelang Ramadan hingga Idul Fitri yang pergerakannya mulai terasa pada satu bulan sebelumnya. Pemerintah berupaya meredamnya dengan harapan harga tetap terjangkau, wajar, dan tidak memberatkan masyarakat. Salah satu yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), yakni menurunkan tim stabilisasi dan pengendalian harga bahan pokok ke sejumlah pasar tradisional dan modern di seluruh Tanah Air. Irjen Perdagangan Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan tim stabilisasi itu akan mengawal langsung pergerakan harga di 34 provinsi di Tanah Air seperti halnya yang dilakukan pada tahun lalu. Seluruh jajaran eselon pertama di Kementerian Perdagangan blusukan ke lapangan untuk memantau pergerakan harga dan ketersediaan stok menjelang Ramadan. Dengan melihat langsung kondisi harga, diharapkan kebijakan yang dikeluarkan kementerian dapat tepat sasaran dan cepat. Selama tiga tahun terakhir, Srie Agustina kebagian memantau wilayah Sumatera Selatan. Dalam pemantauan ini, tim stabilisasi dan pengendalian harga mengecek pasokan dan harga kebutuhan pokok di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Lemabang, dan Pasar 16 Ilir yang merupakan barometer dari harga bahan pokok di kota itu. Selain memantau pasar tradisional, Srie juga mendatangi Gudang Bulog dan sejumlah gudang distributor kebutuhan pokok untuk memastikan kesediaan stok menyambut Ramadan dan Lebaran. Salah satu yang ditekankan Kemendag yakni bagaimana caranya agar harga kebutuhan pokok di pasaran sesuai HET (harga eceran tertinggi) atau jika naik hanya sekitar 2,0 persen dari harga normal. Berdasarkan hasil pantauan di empat pasar tradisional di Kota Palembang, harga bahan pokok masih dalam kondisi wajar. Harga gula dan minyak goreng masih sesuai HET, baik di pasar tradisional maupun modern, begitu pula dengan telur, yakni Rp22.000 per kg. Sementara harga daging ayam yang sebelumnya melonjak, saat ini mulai bergerak turun di kisaran Rp36.000 sampai Rp37.000 per kg dari harga normal sekitar Rp35.000 per kg. Menanggapi adanya pergerakan harga ini, Srie Agustina meminta pedagang ritel modern berperan aktif membantu pemerintah menstabilkan harga. Ia mengatakan langkah tersebut bisa dilakukan Transmart karena sudah menyetok barang sejak beberapa pekan lalu. "Kami minta harga tetap, jangan dinaikkan. Misalkan biasa jual telur Rp19.800, jual juga dengan harga seperti itu. Begitu juga dengan daging, ayam, dan lainnya," kata dia. Ia mengatakan jika hal itu dilakukan maka pemerintah sangat terbantu dalam upaya menstabilan harga. Masyarakat juga akan tertarik berbelanja ke pasar modern karena harganya stabil dan lebih murah. Jika hal itu dilakukan di pasar modern maka sejatinya sama saja dengan melakukan operasi pasar karena harga kebutuhan pokok dijual di bawah harga pasar tradisional. Berdasarkan pantauan di Transmart Carrefour diketahui harga telur ayam dipatok dengan harga Rp19.800 per kg atau jauh dari harga pasar Rp22.000 per kg. Demikian juga dengan daging ayam potong beku dengan harga Rp25.900 per kg sementara di pasar tradisional sudah menembus Rp35.000 per kg, dan daging sapi dengan harga Rp112.500 per kg, sementara di pasar tradisional stabil di kisaran Rp125.000 per kg. Manajer Transmart Carrefour Palembang Cekly Anggoro Raras mengatakan perusahaannya akan mengupayakan permintaan pemerintah tersebut karena dengan harga yang lebih murah maka akan meningkatkan daya saing Transmart. Untuk daging sapi, pihaknya sudah menyetok dua ton, begitu pula dengan daging ayam tapi sebanyak daging sapi impor. Sementara untuk minyak goreng, perusahaannya menyiasati dengan membeli minyak curah kemudian dikemas sehingga harga menjadi lebih murah. Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran menjadi keniscayaan di negeri ini. Kondisi ini bisa makin kritis jika ada komponen kebutuhan pokok mengalami pengurangan stok di pasaran, seperti yang terjadi pada tahun lalu terhadap bawang putih. Pada 2017, harga bawang putih melambung hingga Rp80 ribu per kilogram karena berkurangnya pasokan impor dari Tiongkok. Terkait dengan pengalaman ini, Kemendag telah mendatangkan 400 kontainer bawang putih untuk meredam lonjakan harga. Distributor bawang putih di Palembang, Fernandes, mengatakan harga bawang putih saat ini relatif turun di kisaran Rp17.000 per kg. Selain itu, pasokan relatif lancar dari Surabaya. Saat ini, stok bawang putih yang ada di Palembang sekitar 400 ton. "Saya rasa ini cukup karena kebutuhan per hari sekitar 30 ton, apalagi dipastikan ada pasokan tambahan yang baru-baru ini didatangkan pemerintah," kata dia.(WE)
Tim stabilitas Harga Kemendag Turun di 34 Provinsi
Selasa 08-05-2018,07:04 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :