Lawan Uzbekistan, Cetak Gol dan Menang

Kamis 03-05-2018,08:10 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

  BOGOR-Tidak hanya belum menang, timnas Indonesia juga belum mampu mencetak gol pada dua laga yang telah dijalani di ajang PSSI Anniversary Cup 2018. Pasukan Merah Putih kalah 0-1 oleh Bahrain dan bermain imbang 0-0 melawan Korea Utara (Korut). Karena itu, melakoni laga pemungkas melawan Uzbekistan malam ini, tantangan timnas adalah mencetak gol dan menang! Pada latihan di Stadion Pakansari, Bogor, kemarin pagi (2/5), pelatih timnas Luis Milla memberikan materi khusus soal finishing touch. Terutama menyesuaikan timing dengan kecepatan para winger timnas seperti Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, Saddil Ramdani, dan Ilham Udin Armayn. Asisten pelatih timnas Bima Sakti mengakui bahwa lini serang kurang tenang dalam melakukan penyelesaian akhir. Menurut Bima, Milla tidak butuh tendangan keras ke arah gawang. Pelan tidak apa-apa, asal terarah dan berbuah gol. ’’Timing ke kotak penalti juga harus tepat. Terutama tiang luar. Spaso (Ilija Spasojevic) atau Lerby (Lerby Eliandry) harus paham kapan saat masuk atau tidak,’’ kata Bima. Melawan Uzbekistan, Bima menyebut peluang mencetak gol lebih besar. Sebab, lawan kali ini berbeda dengan Bahrain maupun Korut yang menerapkan pressing ketat. "Makanya, tadi anak-anak diminta terapkan untuk organisasi di tengah dengan baik," kata mantan kapten timnas itu. Meski begitu, Uzbekistan punya skill dan teknik yang bagus di kedua sayap dan striker. Bima memprediksi juara Piala Asia U-23 2018 itu bakal memainkan banyak kombinasi permainan di lini pertahanan Indonesia. Milla meminta pemain harus berkonsentrasi dan selalu berkomunikasi tentang siapa yang ambil bola dan siapa yang jaga, terutama pemain belakang. Sementara itu, Spaso menyadari bahwa tekanan untuk mencetak gol semakin besar. Dia harus menjawab tantangan tersebut. Tidak mudah. Tapi, penyerang Bali United itu akan berusaha maksimal. Apalagi, Uzbekistan di atas kami. Akan sulit, tapi kami tetap berjuang untuk menang,’’ paparnya. Spaso menilai Uzbekistan tidak seagresif Korut. Tapi, Uzbekistan terbukti rajin mencetak gol. Negeri pecahan Uni Soviet itu mencetak 5 gol dan kebobolan 5 gol. "Banyak pemain berbahaya. Yang terpenting, kami bisa jalankan instruksi pelatih dengan benar untuk menghentikan lawan,’’ tuturnya. Menurut Spaso, selain kerja keras, dibutuhkan keberuntungan untuk menjebol gawang lawan. Dia tidak mau terlalu berambisi. Yang penting adalah kerja sama tim. "Tidak peduli siapa yang cetak gol, pokoknya kami harus menang," tegasnya. Pelatih Uzbekistan Ravshan Xaudrov mengatakan, tidak mudah mengalahkan Indonesia yang berstatus tuan rumah. Tekanan akan dihadapi para pemain Uzbekistan. Namun, mereka siap. "Kami harus menang karena masih punya peluang untuk menjadi juara," katanya. Xaudrov menyebut permainan Indonesia istimewa karena memiliki kecepatan. Terutama di sektor sayap. Menurut dia, kekuatan paling menyeramkan dari Indonesia adalah Febri Hariyadi yang menempati sayap kiri. "Kami akan antisipasi itu. Semoga semua berjalan dengan baik," ucapnya. (rid/c11/ca)

Tags :
Kategori :

Terkait