ROMA–Edin Dzeko bak tercipta untuk momen yang hebat. Sejarah Wolfsburg memenangkan satu-satuya trofi Bundesliga musim 2008-2009 terjadi dalam masa terproduktifnya dengan total 26 gol koleksinya. Begitu pun dengan trofi juara Premier League pertama Manchester City saat musim 2011-2012. Dzeko yang hanya figuran di City pun jadi penentunya setelah mencetak gol penyama di saat The Citizens atas Queen Park Rangers pada Matchweek 38. City memenanginya dengan 3-2, dan juara dengan beda gol agregat dari Manchester United. Nah, akankah kali ini Dzeko juga bisa memberi final Liga Champions pertama bagi AS Roma? Itu tantangan Si Berlian dari Bosnia tersebut dalam leg kedua semifinal Liga Champions menghadapi Liverpool di Olimpico, Roma, dini hari nanti WIB (Siaran Langsung SCTV/ beIN Sports 1 pukul 01.45 WIB). “Lupakan leg pertama, leg kedua jadi milik kami,” koar Dzeko pada wawancaranya dengan Mediaset Premium. Dzeko di Anfield mencetak satu dari dua gol Il Lupi. Gol pertama yang membuka mimpi Roma untuk jadi klub Italia keempat lolos ke final perebutan Si Kuping Lebar. “Sejak laga baru dimulai, kami harus pikirkan gol itu terjadi,” lanjutnya. Bahkan, Dzeko sama dengan awak klub ibukota Italia itu, konfiden dengan revans tiga gol. Ya, menang 3-0 atau 4-1, maka Roma akan lolos ke final. “Tentunya saya selalu berharap ini akan seperti laga melawan Barcelona (kalah 1-4 pada leg pertama dan membalasnya dengan 3-0 saat leg kedua di Olimpico),” harap Dzeko yang bisa menjadi pemain Bosnia ketiga berlaga saat final Liga Champions setelah Hasan Salihamidzic (Bayern Muenchen) dan Miralem Pjanic (Juventus) itu. Apalagi, di balik dua kali sukses revans Roma pada fase knockout Liga Champions, gol-gol Dzeko jadi kuncinya. Ingat, saat Daniele De Rossi mampu membalikkan ketinggalan 1-2 di leg pertama lawan Shakhtar Donetsk pada 16 Besar, Dzeko pencetak satu gol yang jadi penentu victory Roma 1-0 pada leg kedua. Begitu pun setelah satu golnya di Camp Nou tak mampu menyelamatkan Roma dari skor 1-4 lawan La Blaugrana pada leg pertama perempat final, Dzeko menebusnya dengan sebiji gol dan satu assist-nya saat Romantada. Eusebioo Di Francesco selaku allenatore Roma juga sudah konfiden dengan ledakan Dzeko dini hari nanti WIB. Bahkan, dalam konferensi pers-nya di Trigoria tadi malam WIB, EDF menganggap sang predator bakal seagresif Mohamed Salah di Anfield. “Dia (Dzeko) akan jadi “Salah”-nya kami,” klaim Di Francesco kepada Sky Italia. “Determinasinya selalu mendorong kami untuk mencatat comeback terhebat. Pemain dengan kualitas dan kemampuan seperti ini, layak memikul tekanan sebesar ini,” tambah Di Francesco. Dan, motivasi Dzeko inilah yang sudah diwaspadai penggawa Liverpool. Terutama yang berada di area pertahanan. Di balik gol Dzeko di Anfield, ada kesalahan Dejan Lovren saat me-marking pergerakannya. Dini hari nanti WIB Lovren kembali berduet dengan Virgil Van Dijk di jantung pertahanan The Reds. Akankah kesalahan komunikasi antara Lovren-Van Dijk memberi celah Dzeko mencetak gol ke-17-nya di Liga Champions? “Itu (kesalahan di Anfield) masih dalam pikiran kami. Itulah yang jadi pelajaran kami agar tidak melakukan kesalahan sedikit pun di Roma,” harap Van Dijk dikutip Sports Illustrated. (jpg)
AS Roma vs Liverpool, Adu Gol Cepat
Rabu 02-05-2018,07:49 WIB
Editor : admin
Kategori :