PERSITA harus menelan pil pahit saat menjalani laga kandang pertama kontra Cilegon United (CU), Minggu (29/4) sore di Stadion Singaperbangsa, Karawang. Pendekar Cisadane hanya mampu bermain imbang tanpa gol menghadapi CU pada laga yang disaksikan 3.028 penonton tersebut. Hasil ini membuat posisi Persita di klasemen sementara Liga 2 Grup Barat turun satu peringkat di posisi keempat. Sementara CU besutan Imam Riyadi naik posisinya 10 klasemen sementara dengan nilai 1 menggeser Perserang dan Persik Kendal. Pada pertandingan kemarin sore Persita tampil menyerang di menit awal pertandingan. Hasilnya dua peluang didapat tim Ungu didapat oleh Ade Jantra, Diego Benowo dan Engkus Kuswaha. Peluang pertama didapat Ade Jantra. Sayang tendangan mantan pemain Persija itu hanya menerpa mistar gawang Ali Barkah. Bola muntah tendangan Ade yang jatuh ke kaki Diego juga tak berujung gol meski gawang sudah ditinggal kiper. Tendangan mantan pemain PS Bengkulu dapat dihalau bek CU. Persita kembali mendapat peluang pada pertengahan babak pertama. Engkus Kuswaha yang mendapat umpan Ade Jantra tinggal berhadapan dengan Ali Akbar. Sayang tendangan kerasnya tertahan di ketiak mantan kiper Persita tersebut. Setelah itu permainan saling serang diperagakan kedua tim. Rinto Ali dkk, mendapat beberapa peluang. Beruntung trio bek Persita Rico Sanjaya, Rio Ramandika dan Ledi Utomo mampu menghadangnya gempuran pemain CU. Di babak kedua saling serang tetap terjadi dan kedua tim sama-sama mendapat peluang emas yang semestinya berbuah gol. Namun semua peluang kerap mentah ditangan kiper kedua tim dan pertahanan kokoh lini belakang. Hingga wasit meniup peluit skor tetap 0-0. Menanggapi hasil imbang di laga kandang pertama, menurut Elly Idris Pelatih Persita sangat merugikan tim. Laga kandang sudah semestinya dimenangkan Persita. Mengingat Egi Melgiansyah dkk akan menjalani laga tandang ke Sumatera menghadapi Semen Padang dan PSPS Pekanbaru. “Dalam kompetisi seperti ini kami semestinya wajib menang di kandang, anak-anak tampil tidak dengan karakter Persita. Malah tim lawan tadi mendikte ritme permainan terutama di babak kedua,” ucap Elly. “Kalau kita bisa mempertahankan permainan seperti di menit awal babak pertama saya cukup yakin kami bisa meraih angka penuh,” imbuhnya. Engkus Kuswaha mengakui permainan Persita terpengaruh pemain CU yang berusaha mengulur waktu dengan melambatkan tempo permainan baik dengan melambatkan permainan maupun dengan berusaha memperlama alur bola jika terjadi pelanggaran. “Kami terpancing aksi-aksi mereka. Sehingga saat kami mau cepat-cepat main, mereka melambatkan permainan dengan berlama-lama melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam,” ucap Engkus. Bahkan insiden kericuhan sempat terjadi manakala injury time babak kedua saat bola keluar ditendang oleh oknum offisial CU. Sehingga bola ada dua di dalam lapangan. Bukannya berusaha dikeluarkan, bola malah ditendang oleh Kapten tim CU Rinto Ali. Alhasil Rinto Ali diganjar kartu kuning kedua dan kartu merah sehingga dikeluarkan wasit. Pelatih CU Imam Riyadi menyatakan hasil seri adalah hal yang luar biasa dicapai timnya setelah kalah 4-0 dari Persika. Itu terjadi karena semangat pemain untuk keluar dari hasil buruk di laga away pertama mereka yang juga digelar di Karawang. “Saya hanya minta kepada pemain agar hasil menghadapi Karawang tidak terjadi lagi, dan mereka membuktikan. Selain itu kehadiran kiper baru Ali Barkah juga menjadi penambah kepercayaan diri pemain lain,” jelas Imam. “Di pertandingan pertama (versus Persika, red) masalah kami ada di kiper. Kami terpaksa memakai kiper muda yang minim pengalaman, karena kiper kami yang sekarang baru disahkan, Sabtu (28/4),” tutupnya. (apw)
Persita vs Cilegon United Berakhir Tanpa Gol
Senin 30-04-2018,03:58 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :