SERANG- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari kedua berjalan lancar setelah di hari pertama diwarnai server ngadat. Tetapi kendati UNBK tingkat SMP dan MTs berjalan lancar, namun ada kejadian lucu terkait keluh kesah para peserta tentang sulitnya soal UNBK. Mereka menumpahkan uneg-unegnya lewat akun sosial media (sosmed) di Kemendikbud. Para siswa mengeluhkan sulitnya mata pelajaran Matematika. Beberapa siswa mengeluhkan karena cukup kesulitan saat menjawab soal ujian di hari kedua tersebut. Ada beberapa komentar menggelitik beberapa siswa SMP yang mengeluhkan sulitnya soal ujian matematika, seperti akun milik @noelanda_ mengatakan, mengerjakan tiga soal mengabiskan satu kertas untuk menghitung. Lain lagi dengan akun @darelltitian, mengeluh pusing tujuh keliling saat mengerjakan soal-soal ujian matematika, “Aduhh aduhh pak kepala saya jadi pusing tujuh keliling mikirin MTK udh mikir lama gak ketemu jawabannya juga,” tulisnya. Sementara di Kabupaten Serang, sebanyak 194 dari 16.787 siswa tak mengikuti ujian nasional di hari kedua kemarin. Rata-rata mereka yang tak hadir dikarenakan sakit. Pantauan Tangerang Ekspres, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengunjungi dua sekolah yang melaksanakan UN dengan basis yang berbeda, yaitu SMPN 1 Kramatwatu dan SMPN Kramatwatu 3. Kedatangannya untuk memastikan UN tersebut berjalan dengan lancar. Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan 194 siswa yang tidak mengikuti UN itu terdiri atas 139 siswa UN Kertas Pensil (UNKP) dan 55 siswa UN Berbasis Komputer (UNBK). “Rata-rata dalam kondisi sakit, tapi ada berbagai hal lain yang harus kita ketahui lebih jauh selain sakit,” katanya kepada wartawan seusai kunjungan di SMP 3 Kramatwatu, Selasa (24/4). Dia menjelaskan meski ratusan siswa tersebut tidak mengikuti UN, mereka masih diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan yang dilaksanakan tanggal 8-9 Mei mendatang. “Sudah saya perintahkan ke semua sekolah untuk menyiapkan ujian susulan yang sudah sesuai jadwal,” ujarnya. Untuk pelaksanaan UNKP, Asep mengatakan tidak menemukan masalah. Berbeda dengan UNBK yang sempat mengalami masalah yang berimbas pada keberlangsungan UNBK menjadi mundur. “UNKP jauh dari kendala, kalau UNBK, ada riskan detik-detik UN harusnya dimulai jam 8 malah mundur, ada yang 45 menit kemudian baru bisa UN, ada yang 1 jam, malah ada yang lebih dari 1 jam, tapi pada akhirnya semuanya bisa melaksanakan ujian,” katanya. Sementara itu, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan bahwa hasil pantauannya, seluruh siswa berjumlah 293 mengikuti UNBK di SMP 1 Kramatwatu dan 268 siswa SMP 3 Kramatwatu. “Semua mengikuti UN di kedua sekolah itu,” katanya. Menurut Pandji, pada dasarnya baik UNKP maupun UNBK sama. Para siswa tersebut bisa melanjutkan sekolah ke tingkat berikutnya. “Lulusan SMP ini diharapkan mendapatkan hasil yang baik dan bisa diterima di sekolah menengah umum terbaik,” katanya. Masih Diwarnai Kebocoran Soal Kebocoran soal ujian nasional di media sosial masih mewarnai Ujian Nasional Berbasis Komputer (SMP). Pada ujian tingkat SMA sebenarnya hal tersebut sudah terjadi. Namun hingga kini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak bertaji untuk mengusut hal tersebut. Pada hari pertama UNBK SMP ditemukan bocoran soal lewat line. Di hari kedua hal yang sama juga ditemukan. Ada kesamaan dalam soal tersebut, yakni ada tulisan puspendikcatcbt17 . Artinya soal tersebut dikeluarkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud sebagai penanggungjawab ujian nasional. Boleh dibilang, soal tersebut asli. Inspektur Investigasi Kemendikbud Fuad Wiyono pun tidak mengelak jika kemungkinan soal bocor terjadi. “Pengawas yang kurang peduli. Akan saya koordinasikan dengan tim Puspendik,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (24/4). Dengan kejadian yang serupa ketika UNBK SMA yang diselenggarakan 9 hingga 12 April lalu, Kemendikbud seolah tidak belajar. Sebab antisipasi tidak dilakukan. Selain itu penyelenggara ujian nasional lalai, sebab dalam prosedur operasional standar (POS) penyelenggaraan ujian nasional 2017/2018 sudah diatur. Dalam POS tersebut dijabarkan jika peserta dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian. Pengawas pun wajib untuk menegur ketika ada tindak kecurangan. Fuad menjelaskan jika berbagai kemungkinan bisa terjadi. “Apalagi kamera tersembunyi kan banyak sekarang,” tuturnya. Dia juga menjelaskan jika Kemendikbud belum menemukan pelaku kecurangan tersebut. Fuad menuturkan jika pihaknya masih menelisik jika ada oknum siswa, bimbel, guru atau oknum lain yang menyebarkan. “Ini masih proses,” tuturnya. Selain soal yang bocor, kendala lain juga masih muncul. Di Timika, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau fasilitas pendidikan yang dibakar oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Imbas dari pembakaran tersebut adalah terganggunya pelaksanaan UN. “Kami akan segera membangun kembali fasilitas pendidikan yang telah dirusak oleh KKSB,” tutur Muhadjir. Pembangunan tersebut akan dilakukan secara swadaya. Masyarakat setempat dilibatkan dan bekerjasama dengan aparat keamanan. Tujuannya agar masyarakat ikut memiliki dan bertanggung jawab kepada kondisi pembangunan tempat sekolah. Muhadjir menambahkan jika fasilitas pendidikan tersebut akan segera dibangun melalui anggaran pendidikan tahun 2018 dan dibantu oleh PT. Freeport Indonesia. Muhadjir menambahkan ada 13 siswa SMP yang akan dievakuasi menuju Timika untuk melaksanakan Unas susulan. Dalam pelaksanaannya akan mendapatkan pengawalan dan pendampingan TNI. “Mereka terpaksa kami evakuasi menuju Timika untuk mengikuti Unas karena dikampung mereka saat ini fasilitas pendidikan sudah dibakar KKSB. Para guru sebelumnya sudah dievakuasi menuju Timika,” tuturnya. Pelaksanaan UNBK jenjang SMP hari kedua yang menyuguhkan mata pelajaran matematika kemarin berlangsung lebih lancar. Diantaranya disampaikan oleh pengawas ruang ujian Heru Purnomo. Dia menjadi pegawas di SMPN di kawasan Ciracas, Jakarta timur. Sebelumnya Heru menyampaikan UNBK hari pertama untuk sesi satu (23/4) sempat tertunda selama satu jam. Akibat dari tidak terhubungnya komputer ruang ujian dengan server UNBK pusat milik Kemendikbud. Sementara pada hari kedua kemarin (24/4) Heru mengatakan UNBK berjalan lebih lancar. Tidak ada kendala koneksi server sepanjang ujian berlangsung. Dia mengatakan ganguan kecil sempat terjadi. Yakni token ujian yang biasanya muncul 15 kali selama ujian berlangsung, kemarin hanya muncul sekali. Keberadaan token ujian itu penting. Diantara fungsinya adalah untuk akses masuk bagi siswa yang di tengah ujian mengalami kendala teknis. “Peserta yang mengalami kendala teknis, biasanya logout. Kemudian untuk login kembali dibutuhkan token,” jelasnya. Tapi untungnya tidak banyak siswa yang mengalami kendala selama ujian. Jadi meskipun token hanya dikirim satu kali, tidak terlalu mengganggu. Selain itu guru SMPN 106 Jakarta itu mengkonfirmasi terkait beredarnya foto yang diduga sebagai bocoran soal ujian di aplikasi percakapan Line. Dia mengatakan sempat melihat monitor yang digunakan peserta ujian. “Di bawahnya tertulis 17 (puspendikcatcbt17, Red),” tuturnya. Dengan demikian foto soal ujian yang beredar di Line itu adalah benar soal yang diujikan. Sebelumnya Heru meragukan bahwa soal yang beredar itu adalah soal UNBK tahun ini. Sebab di bagian bawah tertulis puspendikcatcbt17. Sebab UNBK tahun ini adalah UNBK 2018. Dia berharap pengawas ruang ujian bisa lebih disiplin untuk mengecek peserta. Sehingga tidak ada ponsel yang sampai dibawa ke meja ujian dan digunakan untuk memotret. Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi mengatakan beredarnya foto soal ujian menandakan ada pengawas ruang ujian yang lalai. “Puspendik Kemendikbud sudah mengindetifikasi sekolah yang pengawasannya lalai,” katanya. Namun Bambang tidak bersedia membeber data sekolah yang lalai itu. (mg-03/tnt/jpg/bha)
Internet Lancar, Matematika Bikin Pusing
Rabu 25-04-2018,07:24 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :