PERSETERUAN pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi dan Repsol Honda Marc Marquez akibat insiden pada lap 20 di balapan GP Argentina Minggu kemarin membuat CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta merasa harus turun gunung. Ezpeleta mengatakan bakal mencoba berbicara kepada kedua pebalap itu minggu depan saat keduanya mempersiapkan menuju GP Amerika Serikat di Austin (22/4). Ezpeleta mengaku tidak ingin menemui keduanya saat ini lantaran merasa waktunya belum tepat. Dia berjanji akan bertemu keduanya dengan sekaligus membahas masalah keselamatan dan banyak hal lain perihal motoGP minggu depan. "Rossi masih sangat marah. Sedangkan Marquez masih frustasi. Saya bisa memahami perasaan keduanya,” ucap Ezpeleta dilansir ANSA. Perseteruan Rossi dan Marquez memanas bukan hanya karena senggolan yang dilakukan Marquez dan membuat Rossi terjatuh di tikungan 13 pada lap 20. Pasca balapan drama berlanjut ketika Marquez datang ke garasi Yamaha untuk meminta maaf. Namun ditolak mentah-mentah oleh sahabat Rossi Alessio “Uccio” Salucci. Dalam komentarnya usai balapan Rossi mengaku takut dengan Marquez lantaran di balapan tersebut dengan sengaja menabraki pembalap-pembalap lain. Dia berharap pihak penyelenggara segera memberikan langkah tegas untuk pembalap asal Spanyol tersebut. "Permintaan maafnya sangat konyol. Situasinya sedang sangat bahaya saat ini. Dia terus menabraki pebalap lain,” ucap Rossi. Di lain sisi, Marquez mengaku menyesal dengan insiden tersebut. Dia mengelak disebut secara sengaja menabrakkan motornya kepada para pembalap lain. “Sepanjang karir, saya tidak pernah sengaja ingin menabrak pembalap lain,” ucapnya. Pernyataan Marquez setidaknya diamini oleh legenda balap asal Italia Giacomo Agostini. Ia bahkan menepis tudingan Rossi yang menyatakan Marquez sengaja mengincar kaki pebalap Italia tersebut. Sang legenda yang kini berusia 75 tahun yakin kalau Marquez tak memiliki niat tersebut. Apa yang terjadi, katanya, hanyalah sekadar insiden biasa dalam balapan. "Tidak benar bahwa Marquez mengincar kaki rider lawan, sebagaimana yang dikatakan Rossi. Saat ini cenderung ada penilaian berlebihan," kata Agostini seperti dikutip GPOne.com. "Apa yang terjadi di antara Marquez dan Rossi tempo hari biasa dialami oleh rider mana saja; saya pernah mengalami, Valentino Rossi juga, bahkan terjadi dalam balapan itu juga ketika (Johann) Zarco menjatuhkan (Dani) Pedrosa." "Saya ingat ketika masih balapan, khususnya di Inggris, ketika empat rider langsung akan menyalip saya lewat kanan dan kiri segera setelah saya mengerem. Selalu ada duel macam ini. Yang tepat adalah saling respek dan tidak (dengan sengaja) membuat rival jatuh," tuturnya. (jpg/apw)
Insiden Rossi-Marquez, Dorna Turun Gunung
Rabu 11-04-2018,07:34 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :