Diduga Bodong, Tujuh PTS Bakal Ditutup

Jumat 06-04-2018,08:36 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Keberadaan perguruan tinggi swasta (PTS) tidak representatif terus ditertibkan pemerintah melalui Kopertis. Di Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh saat ini terdapat tujuh PTS bodong yang bakal ditutup Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun ini. Ketujuh PTS adalah Politeknik Tugu 45 Tebingtinggi, Akbid Eunice Rajawali Binjai, Politeknik Profesional Mandiri, Politeknik Trijaya Krama, Akubank Swadaya Medan, Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan Indonesia, serta Akademi Manajemen Ilmu Komputer Medan. "Kopertis sudah kirim surat ke Kemenristedikti untuk merekomendasi penutupan PTS tersebut," ungkap Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut Aceh Prof Dian Armanto saat dikonfirmasi Sumut Pos (Jawa Pos Group), kemarin. Dian menjelaskan, rekomendasi penutupan PTS bermasalah itu disebabkan sejumlah hal. Antara lain, ada yang tidak memiliki mahasiswa, tidak punya dosen tetap, tidak punya sarana dan prasarana, serta belum ada lahan atau masih menyewa. Dari data Kopertis Wilayah I Sumut Aceh, sebelumnya ada 21 PTS yang dinyatakan bermasalah atau bodong. Namun, setelah diberi tenggat waktu 2 x 6 bulan untuk berbenah, kini tinggal tujuh PTS yang masih menyandang status 'bodong'. "Karena tidak ada kemajuan perbaikan dan perkembangan kampus, maka kita rekomendasikan ditutup," ucap Dian.  Namun, dia mengaku belum dapat memastikan kapan penutupan ketujuh PTS ini dilakukan, karena masih menunggu surat balasan dari Kemenristekdikti. "Belum tahu, tergantung pada Kemenristekdikti. Mudah-mudahan secepatnya. Kita terus memantau perkembangan lebih lanjut PTS tersebut dengan melihat aspek-aspek yang tersebut di atas, perlu diperhatikan kembali," tutur Dian. Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar meminta Kopertis Wilayah I Sumut Aceh dan Kemenristekdikti untuk memberikan tindakan tegas dengan melakukan penutupan secapatnya terhadap ketujuh PTS tersebut. "Jangan sampai penutupan PTS itu sampai memasuki tahun ajaran baru pada tahun ini. Jangan sampaikan ada masyarakat yang mendaftar untuk kuliah di penguruan tinggi yang bodong itu," kata Abyadi kepada Sumut Pos. (jpc/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait