ISCO bak mendapat kado ulang tahun yang tertunda. Bukan ancaman pembunuhan yang dilayangkan ke kekasihnya Sara Salamo dari fans Real Madrid, sehari seusai anniversary-nya, 22 April lalu. Atau, kritikan Madridista setelah penampilan buruknya belakangan ini. Tapi, Isco membuktikan amukannya di Wanda Metropolitano, Madrid, kemarin WIB (28/3). Magia-nya Isco keluar dengan hat-trick-nya di balik kemenangan besar Spanyol 6-1 (2-1) atas Argentina pada laga uji coba. Hat-trick pertamanya itu terjadi pada menit ke-27, 52, dan 74. Sedangkan tiga gol La Furia Roja lainnya dicetak Diego Costa (menit ke-12), Thiago (55'), dan Iago Aspas (73'). Argentina cuma bisa membalas dari Nicolas Otamendi pada menit ke-39. Tak cuma hat-trick pertamanya bagi Spanyol, gol kemarin jadi pemutus paceklik golnya di segala ajang dua musim terakhir. Dilansir Football Espana, Isco menyebut kuncinya ada dari pelatih Spanyol, Julen Lopetegui. "Dia (Lopetegui) lebih mempercayaiku. Tidak dengan pelatih Madrid (Zinedine Zidane, Red)," sebut Isco. Di La Liga misalnya. Isco lebih sering dimainkan Zizou sebagai pengganti daripada jadi starter dalam laga-laga big match. Terakhir, saat Los Blancos dikalahkan Barcelona 0-3 pada El Clasico di Santiago Bernabeu, Madrid, 23 Desember lalu, attacking midfielder berusia 25 tahun itu harus puas duduk manis di bench. Beda dengan Lopetegui yang menjadikannya langganan starter pada tiga laga uji coba di Spanyol. Mulai lawan Kosta Rika (11/11), Jerman (23/3), dan Argentina kemarin WIB. "Karena itu saya berani berkata bahwa timnas lebih penting (ketimbang Real) seperti memberi saya nilai hidup. Jika saya tak starter lagi, itu tandanya saya harus menuntaskan semua kans di depan saya (di klub)," tutur Isco. Dia ingin menjadikan hat-trick-nya kemarin sebagai momentum bangkit. "Real memiliki banyak pemain hebat, mungkin sayalah masalahnya. Yang bisa saya lakukan, kerja lebih keras," lanjutnya. Yang pasti Isco termasuk dalam top scorer laga uji coba internasional dengan jumlah tiga golnya. Lopetegui, secara terpisah, ingin Isco mempertahankan performa terbaiknya ini andaikan berhasrat mencapai Piala Dunia pertamanya. Satu yang mendasar antara Lopetegui dan Zidane, Isco dimainkan sebagai winger kiri di Spanyol. Posisi yang sudah disegel Cristiano Ronaldo di Real. "Saya bahkan tak perlu mencari apa yang baru darinya (Isco)," ungkap Lopetegui, dikutip Sportskeeda. Hanya, Lopetegui enggan berpolemik dengan Zidane. "Karena itu (strategi Real ataupun Zidane) bukan domain saya. Saya tak mau berselisih dengan siapa pun, karena saya cuma ingin dia (Isco) bahagia dengan kami, dan terus mempertahankan euforianya," tutur Lopetegui. Tidak hanya Isco yang sukses membungkam kritikan melempem di level klub. Paul Pogba pun juga melakukan hal serupa bersama timnas Prancis. Pogba menuntaskan paceklik golnya di klub atau di timnas sejak November. Pogba menandainya dengan cemerlang via direct free kick-nya setelah Les Bleus mempecundangi Rusia 1-3 di Krestovsky Stadium, St Petersburg. Gol Pogba itu dicetak pada menit ke-49. Sebelum gol itu, Pogboom juga memberi assist di balik gol pertama Kylian Mbappe pada menit ke-40. Satu gol Mbappe lainnya tercipta menit ke-83. "Dia (Pogba) sudah memberi tahunya (Jose Mourinho, pelatih Manchester United) siapa dia sebenarnya," klaim mantan striker Prancis, Christophe Dugarry, dilansir Express. Manisnya, gol itu dicetak Pogba tepat dalam hari ulang tahun ke-80 ayah tirinya, Fassou Antoine Pogba. Ayah tirinya sudah meninggal dunia pada Mei 2017. Pogba menyampaikannya lewat tulisan ucapan dalam kaosnya yang dia buka seusai menciptakan gol. "Terima kasih Papa sudah menontonku dengan saudara-saudaraku di timnas Prancis memenangi laga ini," tulisnya, dalam Twitter-nya. (jpg/apw)
6 Spanyol vs Argentina 1
Kamis 29-03-2018,05:21 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :