Agam Kepincut Kampung Anti-Narkoba Tangsel

Jumat 16-03-2018,05:49 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Kampung anti narkoba di Kota Tangsel menjadi percontohan bagi Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pasalnya, progam bebas narkoba yang ada dalam kampung tersebut ajan diikuti untuk menekan penggunaan narkoba diwilayah Agam. Perlu diketahui, Kampung anti anrkoba berada di RW 03, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel yang di deklarasikan dan didukung oleh BNN Kota Tangsel pada 22 Agustus 2016 lalu. Wakil Bupati Kabupaten Agam, Iwan Fikri mengatakan dirinya mendapat informasi tentang adanya Kampung Anti Narkoba di Kota Tangsel. Menurutnya, program tersebut sejalan dengan Program Nagari Madani atau Desa Adat Madani dalam upaya yang berada di wilayahnya tersbeut. Guna mewujudkan kehidupan beragama dan beradat pada 82 nagari daerah Agam. "Makanya kita hadir dan melihat langsung bagaimana situasi dan kondisi Kampung Anti Narkoba di lapangan. Nanti akan kita adopsi programnya dan salah satu masukan juga untuk Kabupaten Agam agar bisa lebih mengoptimalkan keadaan disana," ujarnya saat berkunjung ke Kampung Anti Narkoba di RW 03, Serua, Kamis (15/3). Kunjungan ini, lanjut Iwan juga untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pembentuk generasi muda yang lebih religius. Menurutnya, dalam kampung tersebut masyarakat kampung anti narkoba dinilai mampu menjaga dari bahaya narkoba dan miras. "Dengan belajar dari program di Tangsel kami bisa menangai berbagai kasus naskoba, Sebab, narkoba menjadi suatu penghancur besar bagi generasi bangsa. Hadirnya komunitas dan masyarakat yang mengecam keras narkoba di kampung-kampung, saya yakin Kabupaten Agam akan lebih religi. Apalagi disana tidak terdapat tempat hiburan," ujarnya. Selama ini, Iwan mengatakan kasus narkoba di Kabupaten Aagam cukup tinggi. Dimana dari jumlah kasus yang ada, sebanyak 80 persen kasus yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Negeri Kabupaten Agam merupakan kasus Narkotika. Ini tercatat dari tahun 2016 hingga 2017. “Besaran kasus tersebut merupakan presentase kasus penyalahgunaan secara keseluruhan, baik melalui jalur darat ataupun jalur laut. Karena berlokasi sebagai daerah penyangga, dan jalur lintas dari Medan dan Bukittinggi sama seperti karakter daerah di Tangsel, jadi peredaran narkoba bisa melalui jalur tersebut," terangnya. Lurah Serua, Tommy Patria Edwardy Tommy menjelaskan, dalam kampung anti narkoba yang berada di Keluarahan Serua bukan hanya gerakan masyarakat yang kompak. Namun, adanya suatu komitmen dan posko sebagai antisipasi seiring dengan banyaknya penyalahgunaan narkoba di Indonesia. "Jika ada yang terkena, tidak akan kita biarkan tapi akan kita dampingi. Bahkan sampai tahap rehabilitasi. Saya berharap agar ini dapat menjadi contoh yang baik, terlebih dengan datangnya tim Forkopimda Kabupaten Agam, saya berharap kita mendapatkan banyak pengalaman lagi," bebernya. Dalam kampung anti narkoba juga rutin dilakukan musyawaraholeh tim Satuan Tugas (Satgas). Dimana tim tersebut yang terdiri dari anak-anak muda yang sudah dilakukan tes urin. “Tim ini dijamin bebas nasrkoba. Kan untuk mencegah, makanya kami juga nggak sembarangan. Setiap 3 bulan sekali para Tim satgas juga melakukan sosialisasi serta melakukan cek urin kepada para warga yang ada,” tambhanya. Sementara Kepala BNN Kota Tangsel, AKBP Heri Istu menambahkan, kedatangan perwakilan dari Kabupaten Agam akan memebrikan pengertahuan tersendiri. Dimana masing-masing wilayah akan bertukar informasi terkait maraknya peredaran anrkoba yang terus meningkat. "Di sini kita bisa tukar informasi dan sama-sama belajar dari daerah. Jadi bisa mengambil untuk belajar. Apalagi pengguna narkoba di Tangsel tahun ini juga menurun,” tutupnya. (mg-7/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait