KEMENANGAN 2-0 Arsenal atas AC Milan kemarin dini hari (8/3) memang berkat dua gol dari Henrikh Mkhitaryan di menit 15 dan Aaron Ramsey pada masa injury time babak pertama (45'+4). Namun, label bintang pada laga yang dihelat di San Siro itu adalah Mesut Oezil. Laga tersebut menjadi Oezil Day! (harinya Oezil). Selain mampu tampil tenang hingga menit ke-80 sebelum diganti Rob Holding. Ya, gelandang timnas Jerman itu menjadi kreator dua gol The Gunners melalui dua assist-nya. Nah, dua assist tersebut membuat gelandang 29 tahun itu tercatat sebagai pemain yang terlibat dalam 100 gol Arsenal sejak hijrah dari Real Madrid pada 2013-2014. Rinciannya, 37 gol dan 63 assist. Performa gemilang Oezil itu membuat harapan yang sebelumnya hampir sirna bagi musim Arsenal kembali hidup. Sebagaimana diketahui, mereka sudah gagal di Piala FA dan Piala Liga. Di Premier League, Arsenal tertinggal 33 poin dari Manchester City (78-45). Sebelum melawan Milan, mereka juga menelan empat kekalahan beruntun di semua ajang. Selisih dengan peringkat empat Tottenham Hotspur yang menjadi batas ke Liga Champions musim depan juga cukup lebar, 13 angka dengan 9 matchweek tersisa. Artinya, menjadi kampiun Liga Europa adalah langkah paling memungkinkan bagi Arsenal untuk ke Liga Champions musim depan. "Saya selalu ingin mengendalikan permainan, memberi assist, dan membantu tim saya," kata Ozil kepada Goal. "Dalam posisi saya, Anda memiliki banyak kemungkinan untuk maju: Anda bisa membawa bola, memberi umpan balik atau mencetak gol. Saya merasa bermain paling nyaman sebagai nomor 10 karena sudah melakukannya sejak muda," sambung pemain yang terikat kontrak dengan Arsenal hingga 2021 itu. Sedang pada kemenangan The Gunners kemarin, kredit spesial memang harus diberikan kepada racikan jitu Wenger. Laurent Koscielny dkk sama sekali tidak nervous menghadapi teror sekitar 74 ribu Milanisti yang memadati San Siro. Sebaliknya, Leonardo Bonucci yang gugup. Laga melawan Arsenal memang masuk bagian jadwal neraka Milan yang dimulai sejak menang 2-0 atas AS Roma (26/2). Nah, setelah leg kedua pekan depan, jadwal berat Milan masih berlanjut saat menghadapi Juventus di lanjutan Serie A (1/4). Arsenal menjadi tim pertama sejak Roda JC pada Februari 2002 yang mampu menang dari Milan di San Siro untuk Liga Europa/Piala UEFA. Kemenangan 2-0 itu juga mengulang hasil leg kedua 16 besar Liga Champions 2007-2008 alias sepuluh tahun lalu di venue yang sama. "Kemenangan yang krusial setelah mimpi buruk di beberapa pekan terakhir. Hanya saja, ini belum berarti apa-apa karena kami harus menuntaskannya di Emirates," kata Wenger. Di kubu Milan, kekalahan atas Arsenal jelas sangat mengejutkan kubu RossoneriBagaimana tidak. Tim polesan Gennaro Gattuso itu memiliki modal mentereng dengan tidak terkalahkan dalam 13 pertandingan terakhir plus 6 clean sheet beruntun. Bandingkan dengan The Gunners yang selalu kalah dalam empat pertandingan terkini mereka. Itu belum termasuk beberapa pilar yang absen karena cedera seperti Alexandre Lacazette, Hector Bellerin, dan Petr Cech. "Arsenal memang datang kemari dalam keadaan sulit. Tapi mereka tetap memiliki kualitas yang bagus sementara kami membuat terlalu banyak kesalahan. Kami tidak pernah bermain seperti tim," keluh allenatore Milan Gennaro Gattuso dalam konferensi pers seperti dilansir La Gazzetta dello Sport. "Pikiran kami sekarang tertuju ke Genoa di Serie A (12/3). Setelah itu, kami mulai mempersiapkan diri untuk leg kedua (16/3) di London. Perjuangan belum berakhir, tapi sulit," lanjut pelatih 40 tahun itu. Dengan hasil itu, Milan harus bisa menang dengan selisih 3 gol di Emirates. (jpg/apw)
0 AC Milan vs Arsenal 2, Oezil Day!
Sabtu 10-03-2018,05:15 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :