BILA melihat tren pertandingan terakhir AC Milan dan Arsenal, maka bentrokan keduanya di leg pertama 16 besar Liga Europa dini hari nanti sudah pasti milik Rossoneri. Bagaimana tidak. Milan di bawah polesan Gennaro Gattuso tidak terkalahkan di 13 laga terakhir mereka. Sedangkan The Gunners kalah beruntun di 4 matchweek Liga Primer Inggris terakhir mereka. Padahal, di awal musim saat dibesut Vincenzo Montella, Milan sama sekali tidak menunjukkan karakter tim yang dibangun dengan dana sekitar Rp 3 triliun. Apalagi, kondisi fisik Leonardo Bonucci dkk membaik lantaran mendapat tambahan jatah waktu untuk recovery. Itu setelah Derby della Madonnina yang sejatinya digeber Senin dini hari (5/3) harus ditunda karena kematian kapten Fiorentina Davide Astori. Dengan kata lain laga ini adalah pelepas dahaga skuat asuhan Gattuso. "Kami harus tetap seperti ini (membumi, red). Meski berpenampilan lusuh, namun kami selalu haus kemenangan. Itu yang terpenting," kata Rino (Badak) -julukan Gattuso- seperti dilansir Football Italia. Pernyataan pelatih 40 tahun itu merujuk kepada karir kepelatihannya yang masih sangat hijau dibanding tactician Arsenal Arsene Wenger. Dia juga belum teruji di ajang Eropa musim ini dengan hanya memimpin Milan di tiga pertandingan dengan dua kemenangan dan satu kalah. Lolosnya Rossoneri ke 16 besar Liga Europa juga dipandang biasa. Sebab, lawan yang dihadapi sejak kualifikasi hingga 32 besar memang bukan tandingan rival sekota Inter Milan itu. Bisa dibilang, The Gunners adalah tes sebenarnya bagi Milan dan Gattuso. Memang, angin untuk pertandingan yang dihelat di San Siro dini hari nanti memihak tuan rumah. Kondisi Arsenal yang compang-camping imbas empat kekalahan beruntun pasti memiliki efek ke psikis pemain. Terbaru, bek gesit Hector Bellerin juga tidak disertakan Wenger ke Milan. Bek berkebangsaan Spanyol itu masih bermasalah dengan lututnya dan tim medis tidak ingin ambil risiko. Bellerin juga out dari skuad Arsenal saat keok 1-2 dari Brighton (4/3). Imbas dari kekalahan itu juga membuat asa Arsenal finis di empat besar klasemen sangat kecil. Dan, berprestasi di Liga Europa adalah sekoci darurat Laurent Koscielny dkk untuk ke Liga Champions musim depan. "Keadaannya sangat sulit saat ini. Bisa dibilang, hampir mustahil (finis empat besar, Red). Kami tertinggal jauh," ucap Wenger. "Kami harus realistis. Itulah yang membuat kami harus all out di Liga Europa," sambung pelatih berkebangsaan Prancis itu. Namun, kans Arsenal untuk membungkam San Siro bukannya nol. Mereka justru bisa menjadikan laga kontra Milan sebagai awal titik balik. Terlebih, rekor mereka di San Siro juga tidak terlalu jelek. Memang, mereka pernah kalah 0-4 di leg pertama 16 besar Liga Champions musim 2011-2012 (15/2/2012). Namun, Arsenal juga pernah menang di San Siro di leg kedua 16 besar Liga Champions musim 2007-2008 (4/3/2008). Padahal, kala itu Milan berstatus juara bertahan. Tetapi, Arsenal bisa menang 2-0 dan lolos ke perempat final dengan agregat 2-0. "Saya masih ada keyakinan karena saya pernah melakukan hal itu (menang atas Milan di San Siro, red) sebelumnya. Saya punya keyakinan bahwa pelatih yang berkualitas adalah yang bisa meredakan krisis di timnya dan saya percaya bisa melakukannya," kata Wenger lagi. (jpg/apw)
AC Milan vs Arsenal, Pelepas Dahaga Si Badak
Kamis 08-03-2018,07:11 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :