Rembang – Sebanyak 250 guru dari berbagai jenjang sekolah mengikuti pelatihan menulis buku. Kegiatan yang digelar oleh APKS dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rembang. Usai dilatih, para guru diharapkan bisa menulis buku. PGRI akan membantu penerbitan dan pengurusan ISBN. Ketua PGRI Kabupaten Rembang Jumanto mengungkapkan, pada prinsipnya semua guru boleh mengikuti pelatihan tersebut. Namun memang tidak bisa semuanya ikut pelatihan secara bersamaan. Pelatihan tersebut digelar untuk memfasilitasi para guru agar mau menulis buku. Baik itu berupa buku fiksi, pengetahuan populer ataupun buku ajar. Ada beberap narasumber yang didatangkan. Salah satunya Ketua Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Agung Purwoko. PGRI siap memfasilitasi para guru yang menulis buku. Mulai dari penyuntingan, desain grafis, pengurusan ISBN, pencetakan hingga pemasarannya. Guru tinggal menuangkan ide dalam bentuk tulisan. “Tidak semua biaya kita tanggung. Kalau nanti buku itu laku dijual, berarti penulis juga menerima royalti. Kalau buku belum laku kan harus ikut modal. Guru menyediakan ide dan menuangkannya,” jelasnya. Ketua APKS Kabupaten Rembang Nur Hasan menambahkan, pelatihan yang digelar pada 24-25 Februari 2018 itu sebagai tindak lanjut peresmian APKS pada akhir 2017. Pihaknya berharap para guru bisa membuat buku atau tulisan-tulisan yang bermanfaat. Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan, guru harus bisa menularkan ilmunya. Baik melalui lisan, tulisan dan hubungan kekerabatan. Banyak hal yang bisa didapat ketika guru menulis buku. Ketika hasil karya itu dimanfaatkan orang lain, ada nilai ekonomis dan sosial yang didapat. Nilai ekonomis berupa royalti. Sedangkan nilai sosial sebagai bagian dari amal. ”Menulis buku juga amal jariyah kalau tulisan itu benar-benar bermanfaat. Menulis ini bagian dari amal-amal yang kita tabung,” ungkapnya. (jwp/mas)
Guru Dibekali Latihan Menulis
Selasa 27-02-2018,04:41 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :