Persita Masih Tim Musafir

Senin 19-02-2018,05:12 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

STATUS Persita Tangerang sebagai tim musafir dipastikan akan berlanjut pada pelaksanaan Kompetisi Liga 2 tahun 2018. Kepastian ini didapat setelah manajemen Pendekar Cisadane berusaha mencari stadion sebagai kandang Persita untuk mengarungi kompetisi kasta kedua Indonesia musim ini. Hal tersebut terjadi setelah manajemen tim Ungu mendapat infomasi awal bahwa Stadion Utama Sport Center (SUSC) Dasana Indah, Kelapa Dua belum bisa digunakan untuk musim ini. Pasalnya sejauh ini SUSC belum selesai pembangunannya, khususnya fasilitas penunjang stadion seperti akses masuk, jalan lingkungan dan parkir. Fasilitas penunjang di SUSC dikabarkan baru rampung pada Mei 2018, sementara kompetisi Liga 2 sudah akan bergulir pada akhir Maret. Kalau pun fasilitas penunjang SUSC sudah rampung Mei nanti, Persita juga belum bisa menggunakannya lantaran masih ada masa pemeliharaan dari kontraktor selama 6 bulan. Dan itu akan berakhir pada November yang juga bertepatan dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada 4 November sampai 11 November. Sementara dari jadwal sementara yang beredar di media sosial final kompetisi Liga 2 akan digelar 18 November. "Proses pembangunan stadion utama secara umum masih belum rampung 100 persen, meski stadion utamanya sudah jadi. Peruntukan stadion utama juga diutamakan untuk pelaksanaan Porprov lebih dulu," ungkap Manajer Operasional H. Esko Apiandep. Dengan asumsi tersebut manajemen Persita langsung sigap mencari stadion sebagai kandang tim Ungu. Ada dua stadion yang mungkin dijadikan kandang Persita yakni Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang dan Stadion Badak Pandeglang. Penjajakan sudah dilakukan manajemen Persita kepada pengelola dua venue tersebut. "Kalau secara komunikasi dan pelaksanaan kompetisi dalam hal ini panitia dan pemain, kami sudah nyaman dengan Stadion Maulana Yusuf. Tapi masih ada pembicaraan yang kami terus lakukan untuk bisa merealisasikan pertandingan kandang disana," imbuh Nyoman Suryanthara Manajer Persita. Persita sendiri menjadi tim musafir sejak tahun 2012. Dimana saat itu keluar fatwa haram tampil di Stadion Benteng buat dua tim asal Tangerang Persita dan Persikota yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang. Keluarnya fatwa tersebut terkait kerap terjadinya insiden keributan antar suporter kedua klub yang beberapa kali memakan korban jiwa. Dalam kurun waktu enam tahun belakangan Tim Ungu sudah menjadikan beberapa stadion di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai markas laga kandang Pendekar Cisadane. Selain di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang Persita pernah berkandang di Stadion Krakatau Steel (Cilegon) Stadion Mashud Wisnu Saputra (Kuningan), Stadion Singaperbangsa (Karawang), Stadion Persikabo (Bogor), Stadion Manahan (Solo) dan Stadion Gelora Delta (Sidoarjo). "Secara finansial sebagai tim musafir jelas ini menyedot dana yang cukup tinggi tiap musimnya, tapi ini resiko yang harus manajemen tanggung. Mudah-mudahan tahun 2019 kami sudah bisa main di kandang sendiri," pungkas Nyoman. (apw)

Tags :
Kategori :

Terkait