VALENCIA - Di Valencia Minggu ini bintang Ducati Andrea Dovizioso ibarat melawan raksasa di kandangnya sendiri. Rivalnya, Marc Marquez memiliki rekor luar biasa di trek yang memiliki lay out berputar melawan arah jarum jam. Marquez dijuluki “King of Anti-Clockwise” alias Raja Lintasan Melawan Arah Jarum Jam. Sejak naik kelas ke MotoGP pada 2013 silam, Marquez sudah memenangi 20 dari 29 balapan di trek anti-clockwise. Bahkan di musim ini, Marquez memenangi semuanya. Empat kemenangan di sirkuit anti-clockwise tahun ini terjadi di Austin, Sachsenring, Aragon, dan Phillip Island. Kuncinya adalah jumlah tikungan ke kiri lebih banyak daripada ke kanan. Marquez bisa sangat cepat ketika berbelok ke kiri. Di Valencia, ada 14 tikungan dan 9 di antaranya belokan ke kiri. "Saya merasa senang, karena saya suka Valencia. Ini adalah sirkuit anti clockwise yang biasanya sangat pas dengan gaya balap saya," yakin Marquez dilansir situs resmi MotoGP. Bukan hanya itu yang membuat Marquez bakal sangat kuat. Karena Valencia adalah balapan kandangnya, tentu dukungan fans loyalnya akan sangat menguatkan mental membalapnya. Balapan pekan ini bakal lebih emosional setelah rakyat Catalunya menyatakan merdeka melalui referendum. Meskipun mendapat penolakan keras dari Spanyol. Kabarnya, bendera Catalunya bakal dikibarkan jika Marquez juara dunia. "Saya adalah Catalan karena tinggal di Catapunya, tapi saya merasa Spanyol karena berada di Spanyol," ucap Marquez. Faktor berikutnya adalah keunggulan poin yang sangat lebar. Dengan 21 poin Marquez hanya butuh finis di posisi 11 untuk memastikan gelar juara. Marquez bahkan tidak perlu melawan Dovi untuk bisa juara. Yang perlu dipikirkan rider 24 tahun tersebut adalah fokus dan menjaga konsentrasi agar tidak melakukan kesalahan sendiri. Bagi Dovizioso, yang perlu dilakukannya di Valencia adalah membalap tanpa beban. Melihat ketangguhan Marquez di Sirkuit Ricardo Tormo, rasanya hanya keajaiban yang bisa membalik keadaan hingga Dovi bisa merengkuh gelar juara pertamanya di MotoGP. Meskipun di Valencia, Marquez hanya pernah menang dua kali. Masing-masing di kelas 125 cc dan MotoGP. Apapun yang terjadi di Valencia nanti, Dovi sudah menjadi “juara”. Bagi dirinya sendiri juga Ducati. Jika mengingat ujicoba pra musim, tidak ada yang menjagokan Dovi. Bahkan sampai awal musim berjalan. Nama Marquez hanya disandingkan rider Movistar Yamaha Maverick Vinales sebagai kandidat kuat juara dunia. Dengan 6 kemenangan yang diraihnya sejauh ini, Dovi sudah menyamai jumlah podium tertinggi yang diraih Marquez. Bahkan masih bisa melampaui catatan Marquez jika sukses memenangi seri terakhir di Valencia. Sejak Marquez naik kelas ke MotoGP pada musim 2013, hanya Jorge Lorenzo yang bisa mengalahkan jumlah kemenangan Marquez dalam satu musim. Kini, ada Dovizioso yang bisa mencapai raihan Lorenzo. Bahkan Dovi mampu mengalahkan Lorenzo yang musim ini menjadi rekan satu timnya sendiri. Lorenzo datang ke Ducati awal musim ini sebagai bintang yang diharapkan bisa mengatrol performa Ducati. Saat itu, Lorenzo-lah rider nomor satu di Ducati. Tapi Dovi bisa membalikkkan situasi. Rider Italia itu kini aktor utama di Ducati. Dengan kesuksesaannya saat ini, posisi tawarnya di hadapan Ducati sudah tentu meningkat drastis. Musim depan, kontraknya dengan Ducati bakal habis. Akan ada negosiasi perpanjangan kontrak antara kedua pihak. "Pasti mereka (Ducati) tidak akan memperlakukan saya seperti tahun lalu," ucap Dovi. Yang dimaksud tahun lalu adalah ketika Ducati sedang memilih siapa yang bakal dilepas untuk mengosongkan satu kursi demi Jorge Lorenzo. Meskipun akhirnya Dovizioso yang dipilih, sempat terjadi tarik ulur yang panjang. Karena baik Dovi dan mantan rekan satu timnya Andrea Iannone, sama-sama menyumbang satu kemenangan untuk Ducati. Saat ini Dovi digaji sekitar EUR 2 juta (Rp 31 miliar) per tahun. Sudah pasti saat negosiasi nanti, angka tersebut bakal berlipat. Apalagi awal tahun ini, Dovi sempat mengungkapkan bahwa Repso Honda sempat menawarinya kembali, menggantikan Daniel Pedrosa. (jpg/apw)
SULIT GULINGKAN ”RAJA”
Kamis 09-11-2017,07:32 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :