NAPLES - Sensasi Inter Milan yang belum terkalahkan di delapan giornata Serie A musim ini bukan kebetulan. Di giornata kesembilan kemarin dini hari, Nerazzurri bahkan berhasil membuat Napoli frustrasi dengan menahan 0-0. Bahkan, itu adalah kali pertama Partenopei gagal mencetak gol sejak kalah 0-2 di kandang dari Atalanta (25/2). Memang, hasil itu belum mengubah posisi Inter yang masih di bawah Napoli. Namun, setidaknya tanda-tanda bahwa Serie A musim ini akan berjalan lebih kompetitif sudah terlihat. Hasil imbang itu juga memutus tren Napoli yang selalu menang dalam delapan pertandingan sebelumnya. "Kami bermain sangat bagus malam ini (kemarin dini hari, red). Namun, sebenarnya kami bisa lebih baik dari ini dan bisa menang dari Napoli," papar allenatore Inter Luciano Spalletti seperti dilansir Football Italia. "Apa yang dilakukan Napoli sangat hebat. Melawan mereka seperti menghadapi segerombolan alien. Mereka sangat cepat dalam mempraktikkan satu sentuhan dan sangat baik dalam ball possession," sambung pelatih 58 tahun itu. Pernyataan pelatih yang musim lalu membesut AS Roma itu memang benar. Napoli mencatatkan 62 persen untuk penguasaan bola pada pertandingan yang dihelat di Stadion San Paolo tersebut. Bagi Inter, hasil itu adalah lanjutan pasca menang 3-2 di Derby della Madonnina (16/10). Perjudian pelatih Maurizio Sarri yang menurunkan Lorenzo Insigne juga buntu. Sebagaimana diketahui, winger 26 tahun itu cedera dan harus ditarik keluar pada menit ke-56 saat Napoli kalah 1-2 dari Manchester City pada matchday ketiga Liga Champions (19/10). "Kemarin (21/10) Insigne hanya melahap sedikit materi latihan. Namun, keesokan paginya, dia bekerja dengan tim dan mengatakan tidak ada lagi rasa sakit,'' kata Sarri. "Itu (melawan Inter, Red) adalah laga besar sehingga kami memutuskan sedikit mengambil risiko. Meski staf medis mengatakan bahwa itu (memainkan Insigne, Red) bukan risiko yang besar," lanjut allenatore 58 tahun itu. Sedikit memaksa Insigne memang menjadi bagian Napoli untuk kampiun Serie A. Sebab, masih menurut Sarri, timnya lebih memprioritaskan Serie A daripada Liga Champions. Tidak heran. Sebab, kali terakhir Napoli merasakan juara Serie A pada musim 1989-1990 saat masih diperkuat legenda hidup Diego Maradona. Meski tampil baik sepanjang laga, predikat man of the match layak diberikan kepada portiere Inter Samir Handanovic. Kiper 33 tahun itu setidaknya mencatatkan lima penyelematan penting. Salah satunya adalah saat menggagalkan peluang Dries Mertens di penghujung laga. "Handanovic luar biasa. Saat ini, dia adalah salah satu kiper terbaik di Eropa," puji Sarri. "Tugas sebagai penjaga gawang dilakukan dengan sangat baik oleh Handanovic. Namun, Pepe Reina juga membuat penyelamatan gemilang saat menggagalkan peluang Borja Valero di garis gawang Napoli," timpal Spalletti. Pekan berat Inter sudah berakhir dengan berhasil menahan Napoli. Namun, bukan berarti pekerjaan rumah Inter usai. Mereka masih memiliki satu tugas lagi, yakni mempertahankan performa dahsyat saat ini hingga akhir musim. Sebagaimana diketahui, Inter memang kerap melakukan start bagus di awal musim. Tetapi, di pekan-pekan krusial, performa mereka gembos. "Kami menyia-nyiakan beberapa peluang bagus saat membangun serangan balik di laga malam ini (kemarin). Baiklah, terserah, kami akan memenangkan Scudetto dan Anda akan melihat hal itu jadi kenyataan," pungkas Spalletti ketika ditanya berulang kali mengenai Inter yang memang layak masuk dalam perburuan scudetto musim ini. (jpg/apw)
REDAM KEKUATAN ALIEN
Senin 23-10-2017,06:45 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :