Benahi Suporter dan Supporting

Senin 23-10-2017,06:42 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

MENINGGALNYA 3 suporter Persita saat memberi dukungan buat tim idolanya membuat jajaran manajemen tim Ungu bereaksi cepat untuk melakukan pembenahan. Ada dua target pembenahan yang ditetapkan oleh CEO Persita Ahmed Rully Zulfikar Iskandar kepada manajemen Pendekar Cisadane sampai jelang kompetisi Liga 2 musim 2018 nanti. Target pertama adalah pembenahan suporter Persita yang tergabung dalam Laskar Benteng Viola (LBV) dan North Legion (NL). Sedang target yang kedua adalah pembenahan dalam hal supporting klub (akademi sepakbola) yang akan menunjang aspek finansial klub. Untuk suporter, Rully, sapaan akrab Ahmed Rully Zulfikar Iskandar, ingin kedua kelompok suporter yang ada saat ini harus sudah memiliki syarat administrasi organisasi massa. Dimana salah satunya syaratnya adalah pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) oleh kedua kelompok suporter tersebut. "Dari sini kami harapkan suporter Persita memiliki kejelasan dan payung hukum soal siapa saja yang bertanggungjawab dalam organisasi. Sehingga kedepan akan semakin jelas pembinaannya oleh klub," ucap Rully dalam pertemuan dengan suporter akhir pekan lalu. Hal ini dilakukan Rully untuk menertibkan anggota kelompok suporter Persita agar bisa memberikan kontribusi yang positif buat tim idolanya. Selain itu, program pembenahan ini dilakukan karena dirinya merasa bertanggungjawab sebagai pendiri Viola, sebutan LBV, untuk membenahi suporter Persita. "Korban tiga meninggal dalam satu tahun itu tak sebanding dengan nilai positif yang ingin saya bawa dalam Persita sebagai pengembang bakat dan potensi pemuda di Tangerang. Buat saya tak cukup berbelasungkawa atas wafatnya suporter Persita, perlu tindakan yang tepat untuk membenahinya," ucap Rully. Karena secara tidak langsung, jika hal ini dibiarkan tanpa ada penanganan, Rully khawatir malah akan berdampak pada Persita. "Siapa orang tua yang mengizinkan anaknya nonton ke stadion kalau ada korban terus, kalau itu sudah terjadi maka Persita bisa bubar karena tidak ada dukungan dari aspek finansial tiket penonton," tutur Rully. Pembenahan kedua yang dilakukan yakni dalam hal supporting klub dalam hal ini pembinaan pemain muda dalam sebuah akademi. Dimana Persita tengah merancang sebuah wadah buat pembinaan pemain muda yang berjenjang dan berkesinambungan. "Wadahnya kita sedang pikirkan, tapi yang jelas untuk membina pemain muda yang siap pakai buat Persita. Kita berharap dari sana bisa menghasilkan profit buat Persita dengan menjalankan indutri olahraga dengan menjual pemain muda berbakat yang Persita miliki ke klub-klub lain," ucap Rully. "Ini (jual beli pemain, red) kedepan memiliki prospek untuk menunjang tim secara finansial," harapnya. (apw)

Tags :
Kategori :

Terkait