Syifa Dibunuh Sepulang Salat Magrib

Jumat 20-10-2017,08:14 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PANONGAN–Reka ulang (rekonstruksi) kasus pembunuhan tiga orang dalam satu sekeluarga di Panongan, menyita perhatian warga. Puluhan warga memadati sekitaran lokasi peristiwa keji itu, di Perum Graha Siena 1, Blok M Nomor 10/21, RT 02/06, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis (19/10). Sebelumnya, Lukman Nurdin Hidayat (36) menghabisi nyawa istrinya bernama Ana Robbana (37) serta kedua anaknya, yaitu Syifa Syakila (9) dan Carissa Humaira (3), Jumat (13/10) sekitar pukul 18.10 WIB. Ana dan Carissa dibunuh menggunakan pisau, sementara Syifa dibekap menggunakan bantal. Rekonstruksi dilakukan Satreskrim Polresta Tangerang itu, berlangsung sekitar satu jam, dimulai pukul 13.15 WIB. Garis polisi pun dipasang di tiga titik, guna mengantisipasi amukan massa yang geram dengan perbuatan Lukman. Masing-masing titik yang ada garis polisi dijaga aparat kepolisian, karena dikhawatirkan warga memaksakan diri untuk masuk ke dalam rumah Lukman. Usai reka ulang, polisi kembali menggiring Lukman ke Mapolresta Tangerang. Saat masuk ke dalam mobil, ia dhujat oleh sejumlah warga. Ada yang memaki, ada juga yang menangis histeris. Salah satunya Rusmaeni. Dia mengatakan, perbuatan Lukman sungguh tidak diduga. Rusmaeni pun menangis histeris setelah berteriak menghujat Lukman. “Dia (Lukman) sangat keji, tega membunuh istri dan anak-anaknya. Istrinya (Ana) itu orang baik, proaktif dalam kegiatan kemasyarakatan, kami sering berkumpul. Dia juga menghabisi nyawa dua anak tidak berdosa,” kata Rusmaeni kepada awak media, usai mobil polisi yang membawa Lukman meninggalkan lokasi. Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Wiwin Setiawan menuturkan, Lukman memperagakan 21 adegan pada rekonstruksi tersebut. Adegan ketiga hingga ke 19 merupakan inti dari peristiwa sadis itu. Ana dan Carissa dibunuh di kamar yang dijadikan tempat salat dan penyimpanan barang, sedangkan Syifa dibekap di kamar bagian tengah. Di rumah yang menjadi saksi bisu itu terdapat tiga kamar. Wiwin menambahkan, Lukman menghabisi nyawa Ana dan Carissa menggunakan pisau dapur. Ana ditusuk sebanyak enam kali dan Carissa dua kali. Lukman membunuh Carissa karena merasa panik. Ketika itu, Carissa yang melihat ibunya terkapar, sempat menarik baju Lukman. Kemudian, Syifa yang baru selesai menunaikan salat magrib di Masjid Al Fajr, yang terletak di depan rumah mereka, turut menjadi korban. Syifa sempat menangis histeris saat melihat ibu dan adiknya terkapar penuh darah. Lukman pun langsung membekap mulut Syifa hingga tewas. “Semua adegan yang dilakukan sesuai di BAP (berita acara pemeriksaan), pelaku (Lukman) kooperatif. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikiater dari Polda Banten, pelaku dinyatakan normal. Bahkan pelaku sempat menangis dan mengakui serta menyesali perbuatannya itu,” ucap Wiwin kepada awak media. Dia menegaskan, motif pelaku murni masalah ekonomi. Sebelum kejadian, pria yang bekerja sebagai buruh pabrik tersebut mempertanyakan sejumlah uang kepada Ana. Ia ingin membayar utang kepada seseorang. Namun jawaban Ana justru membuat Lukman tak kuasa menahan emosi. Atas perbuatannya, Lukman dijerat pasal 80 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. “Ancaman hukuman adalah 15 tahun penjara, tetapi ditambah sepertiga (5 tahun) karena korban ada yang di bawah umur,” tandas Wiwin. Ketua RW 06, Sarono mengatakan, Lukman dikenal baik oleh warga setempat. Ia pun dipercaya sebagai bendahara RT 02. Dalam kehidupan bermasyarakat, Lukman selalu berperan aktif. Ia juga dikenal sebagai pendiam dan tak pernah bercerita kepada orang lain terkait permasalahan rumah tangganya. Sarono menyebutkan, Lukman bersama keluarganya tinggal di Graha Siena 1 sejak tahun 2012. Rumah yang dihuni itu sudah mereka beli. Ana mengurus rumah tangga dan aktif sebagai kader posyandu. Anak pertama kedua pasangan itu, Syifa, duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar Citra Berkat. (mg-3)

Tags :
Kategori :

Terkait