Penentu Jalur Juara

Sabtu 14-10-2017,03:46 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

MOTEGI-Secara matematika ada lima pembalap yang masih berpeluang merengkuh gelar juara MotoGP 2017. Namun, hanya dua di antaranya yang menjadi kandidat terkuat: Marc Marquez (Repsol Honda) dan Andrea Dovizioso (Ducati). MotoGP yang berlangsung di Twin Ring Motegi, Jepang, Minggu (15/10) pukul 13.00 WIB, Dovi (panggilan Andrea Dovizioso) punya peluang memangkas jarak poinnya dari Marquez. Balapan di Jepang ini akan menjadi penentu jalur juara. Jika Marquez yang sukses naik podium pertama, poinnya akan menjauh dari Dovis. Pun sebaliknya. Andai Dovi yang juara, bisa memangkas poin atau justru memuncaki klasemen. Di balapan ini pula, tiga pembalap lainnya, Maverick Vinales, Dani Pedrosa dan Valentino Rossi, bisa memperbaiki posisi klasemen. Lantaran, jarak poin yang terlalu tipis. Jepang akan menjadi penentu kondisi pembalap. Setelah ini, para pembalap akan mengarungi tiga seri terakhir yang bakal menguras tenaga. Tiga balapan di Asia dan Australia akan digelar dalam tiga pekan beruntun tanpa jeda. Jadwal superketat buat para rider. Usai di MotoGP Jepang di Motegi, akan berlanjut ke Phillip Island, Australia 22 Oktober. Terakhir, seri Asia akan ditutup dengan balapan di Sepang, Malaysia, 29 Oktober. Lay out sirkuit Motegi punya keberpihakan kepada Ducati di masa lalu. Pada 2005-2007 Loris Capirossi menyabet kemenangan tiga tahun secara beruntun. Plus satu victory lainnya pada 2010 saat Casey Stoner masih begitu tangguh di atas Desmosedici. Saat ini, Dovi membawa Ducati menjadi penantang terkuat dalam perburuan gelar juara untuk kali pertamanya sejak era Stoner. Dia memang belum pernah menang di Motegi di kelas MotoGP. Tapi 2004 silam, mantan rider Repsol Honda itu pernah meraih satu kemenangan di Motegi di kelas 125 cc. Selain itu, rider 32 tahun tersebut sudah dua kali finis podium di Motegi. Salah satunya tahun lalu saat finis runner up. Catatan lumayan lainnya, adalah dua kali meraih pole position di trek sepanjang 4,8 kilometer itu. ''Motegi adalah sirkuit yang spesial, salah satu favorit saya,'' ucap Dovi dilansir Crash. Karakter sirkuit ini, jelasnya, memiliki titik pengereman yang kuat dengan dominasi empat trek lurus dan beberapa tikungan cepat. ''Saya cukup percaya diri karena selalu mendapat hasil bagus di sini (Motegi),'' tambah Dovi yang sudah mengoleksi empat kemenangan sepanjang musim ini. Di sisa empat seri terakhir, juara dunia kelas 125 cc 2004 tersebut berambisi menjegal Marquez merengkuh gelar juara dunianya yang keempat di MotoGP. General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna masih yakin, di empat seri terakhir Dovi berpeluang bertarung dengan Marquez. Menurutnya, Marquez adalah pembalap yang selalu mengambil risiko besar demi mendapatkan hasil maksimal. Dengan jarak 16 poin yang terbilang tipis, rider 24 tahun tersebut bakal bertarung habis-habisan dan tidak akan ragu mengambil risiko lebih besar lagi. ''Dengan terus memberikan tekanan kepadanya, kita akan melihat dia melakukan kesalahan,'' tandasnya. Duel Dovi dan Marquez sudah tergambar pada latihan bebas kemarin. Marquez dan Dovi sama-sama unjuk gigi dalam free practice, Jumat (13/10). Marquez mencatatkan waktu tercepat di FP1, sementara Dovi tercepat di FP2. Selain Marquez dan Dovi, sejumlah pembalap menunjukkan performa oke. Sebut saja seperti Aleix Espargaro (Aprilia Racing Team Gresini) yang menempati peringkat kedua di FP1 dan keempat saat FP2. Namun buat Marquez, ada satu nama pembalap yang menurut dia sudah menemukan ritme terbaik di hari pertama rangkaian MotoGP Jepang. Dia adalah Jorge Lorenzo (Ducati). "Jika balapan itu besok (hari ini), juaranya adalah Lorenzo," kata Marquez di laman MotoGP. Kemarin, Lorenzo stabil di posisi keempat. Pada sesi FP1, rider Ducati itu berjarak 1,235 detik dari Marquez yang menjadi pembalap tercepat. Di FP2, Lorenzo yang juga kembali di posisi keempat, hanya lebih lambat 0,357 detik dibanding rekan satu timnya, Dovizioso, yang menguasai FP2. "Lorenzo sudah mendapatkan ritme terbaik hari ini. Namun saya tidak khawatir karena masih ada latihan besok. Saya senang dengan apa yang saya alami hari ini (kemarin), di luar dari kecelakaan (jatuh) di FP2," tandas Marquez. Tiga balapan MotoGP di Asia dan Australia akan digelar dalam tiga pekan beruntun tanpa jeda. Jadwal superketat buat para rider, termasuk Valentino Rossi yang kondisi fisiknya belum seratus persen fit. Siksaan jadwal padat dimulai akhir pekan ini di MotoGP Jepang di Motegi. Setelah itu berlanjut ke Phillip Island, Australia 22 Oktober. Terakhir, seri Asia akan ditutup dengan balapan di Sepang, Malaysia, 29 Oktober. Buat rider yang berada dalam kondisi normal saja, tiga balapan beruntun seperti ini akan sangat menantang. Mereka punya waktu istirahat yang proporsional hanya tiga hari dalam sepekan. Karena Kamis mereka sudah harus di trek untuk berbagai acara pendukung, termasuk jumpa pers. Sedangkan Senin-Rabu mereka harus tetap menjaga kondisi fisik dengan berlatih di gym, atau mengendarai motorcross. Membalap di tiga negara berbeda juga berkaitan dengan perbedaan waktu dan kondisi iklim di masing-masing sirkuit. Pembalap harus cepat berdaptasi dengan suhu dan cuaca. Sebelum terbang ke Jepang, situs insella.it mewawancarai Alessio Salucci, sahabat dan manajer Rossi yang selalu memantau dari dekat proses pemulihan setelah cedera patah kaki 31 Agustus lalu. Menurutnya, Rossi sama sekali tidak mengubah gaya latihannya meski kondisi kakinya belum pulih. ''Olahraga ini selalu menuntut latihan dan beberapa macam latihan selalu berbahaya, karena berisiko tinggi. Ini adalah pekerjaannya, dan melakukan yang terbaik yang dia bisa, meski bahaya mengancam,'' ucap pria yang biasa disapa Uccio tersebut. (jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait