Untuk Perbaikan Pembelajaran Dasar, Kota Serang Jadi Daerah Pertama Gandeng TFI

Selasa 09-12-2025,21:19 WIB
Reporter : Aldi Alpian Indra
Editor : Sutanto

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kota Serang men­jadi salah satu daerah pertama di Indonesia yang dipercaya menjalankan Program Teach First Indonesia (TFI), sebuah program global yang berfokus pada peningkatan kualitas pem­belajaran dasar di sekolah-sekolah dengan kebutuhan tinggi. Kerja sama antara Pem­kot Serang dan TFI tersebut dikukuhkan melalui penan­datanganan nota kesepahaman di SDN Gempol, Selasa (9/12).

Melalui program ini, para fellows, talenta muda pilihan dari berbagai perguruan tinggi nasional akan ditempatkan di sekolah-sekolah Kota Serang mulai Juli 2026. Mereka akan mengajar selama dua tahun dan terlibat langsung dalam penguatan proses belajar me­ngajar, termasuk literasi, nu­merasi, dan peningkatan kom­petensi guru.

CEO Teach First Indonesia, Cara Riantoputra menyam­paikan bahwa TFI hadir dengan misi membentuk pemimpin masa depan yang memahami tantangan pendidikan dari akar persoalannya.

“Misi kami adalah bahwa se­mua anak di Indonesia me­miliki akses pembelajaran ber­kualitas, serta guru yang percaya pada potensi mereka, sehingga mereka dapat mem­bangun masa depan yang cerah,” ujarnya. 

“Kami mengembangkan pe­mimpin masa depan yang memulai perjalanan mereka dengan mengajar dan bekerja langsung di sekolah, agar me­mahami secara mendalam tantangan dan peluang dalam masyarakat.” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa Kota Serang dipilih karena memiliki komitmen kuat dalam per­baikan pendidikan dan kesiap­an untuk berkolaborasi. “Kota Serang menunjukkan keserius­an dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dan kami meli­hat potensi besar untuk bersa­ma-sama menciptakan dampak jangka panjang.”

Wali Kota Serang, Budi Rus­tandi menyambut baik program tersebut dan menyebut bahwa kolaborasi ini selaras dengan visi besar pendidikan daerah.

“Ini membantu kita dalam me­ngirimkan guru-guru di Kota Serang untuk membina dan mengajak murid-murid kita. Program ini menjadi per­contohan, dan salah satunya adalah Kota Serang. Secara global, program ini sudah ber­jalan di 60 negara. Untuk Indo­nesia, baru Provinsi Bali dan Kota Serang yang dipilih,” ujarnya.

Budi menegaskan bahwa pro­­gram ini merupakan dukung­­an nyata bagi pengem­bangan SDM Kota Serang.

“Sebagai warga Kota Serang, kita merasa bangga dan sangat terbantu. Mereka benar-benar peduli terhadap pendidikan. Insya Allah ke depan jumlah gurunya bisa ditambah, ter­utama untuk sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pe­ngajar. Ini menjadi awal per­ubahan besar di Kota Serang.”

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Ahmad Nuri menje­laskan bahwa pada tahap awal sekitar 15 fellows akan ditem­patkan di tiga kecamatan: Ka­semen, Serang, dan Cipocok. Sekolah-sekolah yang dipilih se­bagian besar berada dalam kategori kumuh atau memiliki proses KBM yang belum optimal.

“Munculnya talenta-talenta muda inilah yang menjadi gagasan besar Teach First Indonesia. Mereka akan mem­bantu merapatkan disparitas pendidikan antara sekolah di kampung dan di kota,” katanya. 

“Kumuh itu bukan hanya bangunan rusak, tetapi lingku­ngan yang tidak dirawat, kotor, atau kurang perhatian dari kepala sekolah. Program ini membuat sekolah-sekolah tersebut mulai dibersihkan dan dibenahi.” 

Nuri memaparkan bahwa isi MoU antara Pemkot dan TFI mencakup tiga poin utama yang menguntungkan daerah. Per­tama, fellows mengajar tanpa membebani APBD karena selu­ruh pembiayaan ditanggung TFI. Kedua, mereka mengajar selama dua tahun dengan eva­luasi rutin. Ketiga, mereka mem­bawa pendekatan pembe­lajaran berbasis inovasi yang dapat memperkuat guru-guru lokal.

“Terkait culture shock, kalau sosialisasi berjalan dengan baik dan semua pihak memahami bahwa ini proses kolaborasi, insya Allah semuanya lancar,” ujarnya.

Kategori :

Terpopuler