TANGERANGEKSPRES.ID, PASARKEMIS — Para siswa SDN Pasar Kemis II, menggelar kegiatan sedekah minyak jelantah, di halaman sekolah. Aksi ini sebagai bagian dari program peduli lingkungan.
Kegiatan tersebut, bertujuan mengedukasi siswa tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga, sekaligus menanamkan nilai kepedulian sosial sejak dini.
Dalam aksi tersebut, siswa membawa minyak jelantah dari rumah yang telah dikumpulkan selama satu minggu. Minyak tersebut kemudian ditampung dalam wadah besar yang disiapkan di halaman sekolah. Guru memberikan penjelasan mengenai bahaya pembuangan minyak jelantah ke saluran air, dan bagaimana limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi produk ramah lingkungan, seperti biodiesel atau sabun.
Kepala SDN Pasar Kemis II Yuyun Yuningsih mengatakan, sedekah minyak jelantah tersebut tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memiliki nilai sosial. Bahkan, sedekah minyak jelantah merupakan salah satu cara mengajak siswa peduli terhadap lingkungan.
”Minyak jelantah yang dikumpulkan akan diserahkan kepada mitra pengolah limbah yang kemudian menukarnya dengan dana bantuan sosial. Artinya, anak-anak tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga membantu sesama,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (4/12).
Yuyun menambahkan, siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Banyak dari mereka yang dengan bangga menunjukkan botol minyak jelantah yang mereka bawa. Setelah seluruh minyak terkumpul, siswa diajak melihat proses penyaringan awal, sambil dijelaskan bagaimana minyak yang tampak kotor dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna.
”Kami berencana menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin bulanan. Selain untuk membiasakan gaya hidup ramah lingkungan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat karakter siswa dalam hal kepedulian, tanggung jawab, dan kerja sama” paparnya.
Ia menjelaskan, dengan sinergi antara sekolah, siswa, dan orang tua, program sedekah minyak jelantah ini menjadi salah satu contoh nyata bahwa gerakan kecil dapat membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat.
”Semoga, aksi ini menjadi langkah kecil yang bisa merubah lingkungan. Karena, saat ini langkah kecil bisa sangat berarti dan bisa membangun sebuah pembiasaan yang positif dan juga bisa membantu siswa untuk peduli terhadap lingkungan,” tutupnya.(ran)