Sanggar Tari Eschoda, Tampilkan Tarian Tangerang di Eropa

Kamis 13-11-2025,01:56 WIB
Reporter : Abdul Aziz Muslim
Editor : Endang Sahroni

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Sanggar Tari Eschoda kerap hadir pada event-event besar. Seni Tari Eskoda tampil dengan meng­hadirkan seni dan budaya lokal. 

Seperti pada pembukaan Ge­laran Cisadane Digital Fes­tival 2025, Sanggar Tari Eschoda menghadirkan tari  Harmoni Cisadane, sebuah konsep yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan antara alam, manusia dan lingkungan di sekitar Sungai Cisadane yang me­nyatukan budaya khas Ta­ngerang.

Manager sanggar Tari Escho­da, Dodi Gunawan mengatakan, Sanggar Tari Eskoda berdiri sejak November 2001, awal mu­la berdiri, pihaknya ingin mengenalkan beragam seni budaya di Indonesia khususnya seni dan budaya Tangerang melalui seni tari.

Pada pembukaan gelaran Cisadane Digital Festival 2025, pihaknya menampilkan tari  Harmoni Cisadane. Pihaknya menghadirkan puluhan penari dengan gerakan tari mengambil unsur keragaman budaya lokal yang di ada Kota Tangerang.

”Kita setiap tampil dengan gerakan tari yang berbeda-beda dengan menciptakan seni tari yang baru dan aransemen mu­sik yang berbeda,” ungkap Dodi saat ditemui, Rabu, 12 Novem­ber 2025.

”Aransemen musik pun kita ciptakan sendiri. Kalau pakai lagi orang lain kita pasti kena copyright, itu yang kita hindari,” sambungnya.

Pada gelaran Cisadane Digital Festival 2025 ini, kata Dodi, penampilan tari Harmoni Cisa­dane bertujuan untuk me­ng­ajarkan masyarakat Kota Tange­rang untuk menjaga dan meles­tarikan keindahan alam dengan keanekaragaman hayati serra keindahan kebudayaan di se­kitar yang menjadi satu har­moni. 

Menurut Dodi, Sanggar Esko­da bukan hanya mengajarkan dan menampilkan seni tari, namun lebih menerapkan fi­losofi dari seni tari yang diajar­kan kepada para penari.

”Jadi anak-anak bukan hanya belajar tarian, tapi anak-anak juga juga belajar dan mengha­yati budaya dan cinta seni bu­daya daerahnya sendiri se­perti seni dan budaya yang ada di Tangerang,” ujarnya.

Pada even besar yang digelar pemerintah  Kota Tangerang, pihaknya kerap menghadirkan penampilan tarian yang me­mukau. Seperti pada gelaran Pekan Olahraga tingkat Provinsi (Porprov) VI Banten 2022 lalu, penampilan Tari Kolosal Wang­kawa Bumi Surosoan dengan menghadirkan  700 penari Sang­­­gar Eskoda  berhasil me­mukau tamu undangan.

Dikatakan Dodi, Tari Kolosal Wangkawa Bumi Surosoan meng­gambarkan kehidupan masyarakat Provinsi Banten, untuk hidup berdampingan satu sama lain. Selain itu, tari kolosal tersebut juga meng­gambarkan kekayaan budaya delapan kabupaten kota di Pro­vinsi Banten.

”Kala itu kita mengimprovisasi gerakan tari yang menggam­barkan menyatukan seni dan budaya wilayah Provinsi Ban­ten.  Satu sama lain antar kota kabupaten di Provinsi Banten,” katanya.

”Jadi even di Kota Tangerang yang digelar Pemkot kita sudah lima kali tampil termasuk Ci­sadane Digital Festival ini,” sambungnya.

Dodi menambahkan Sanggar Eskoda juga pernah tampil di manca negara seperti Belgia, Qatar dan Malaysia, kesempatan d­a­­pat tampil di luar negeri justru dimanfaatkan untuk meng­hadirkan dan menge­nalkan seni dan budaya Indo­nesia terutama seni budaya Tangerang melalui seni tari.

”Momen itu menjadi ajang untuk mengenalkan kesenian dan budaya khususnya kota Tangerang sendiri di kancah internasional,” kata Dodi.

Kategori :