Siswa SMK Al-Anshor Tuntut Dana PIP Dicairkan

Selasa 21-10-2025,17:23 WIB
Reporter : Randy Yasetiawan
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID, LEGOK — Siswa SMK Al-Ansor, Kecamatan Legok, menuntut ke­pala sekolah (Kepsek) untuk me­nyelesaikan permasalah yang ada di sekolah. Tuntutan ini dilakukan lewat aksi unjukrasa, di sekolah, Senin (20/10). Anggota kepolisian juga terlihat menjaga sekolah agar menjaga kondisi tetap kon­dusif. 

Para siswa menuntut kepala se­kolah karena ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan se­hingga kegiatan sekolah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Menurut para siswa, Kepsek mela­kukan penahan dana Program Indonesia Pintar (PIP), pungutan biaya ujian sebesar Rp 3,5 juta per siswa, dan juga tidak mera­pikan fasilitas sekolah sehingga siswa tidak bisa belajar dengan baik. Selain itu, banyak  guru ja­rang untuk datang mengajar ke sekolah.

Ahmad salah, satu siswa SMK Al-Ansor mengatakan, dirinya bersama teman-temannya me­nun­tut kepada Kepsek untuk me­nyelesaikan semua permasa­lahan yang ada di sekolah, Kepsek harus bertanggungjawab atas kondisi sekolah dan juga semua hak siswa harus terpenuhi sela­yaknya sekolah pada umumnya.

”Kami meminta kepada Kepsek bertanggungjawab atas perma­salahan yang saat ini terjad, per­masalahan yang harus di sele­saikan adalah masalah dana PIP, sarana dan prasarana sekolah dan juga tanggungjawab guru yang mengajar harus sesuai de­ngan jadwal mata pelajaran. Masa, kita sekolah seperti ini guru tidak ada kelas juga rusak dan tidak ada meja serta bangku,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres saat ditemui di halaman sekolah.

Ahmad menambahkan, jumlah siswa di SMK AI-Anshor sangat sedikit. Saat ini kelas 10 tidak ada murid, kelas 11 hanya berjumlah 4 orang, dan kelas 12 sebanyak 26 orang. Parahnya lagi, guru cuma satu yang datang, dan tidak ada guru yang mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang ada.

”Kami ingin pendidikan yang layak, masa kami sekolah bayar tapi kami tidak mendapatkan perhatian dan fasilitas yang layak seperti bagaimana semestinya sekolah. Apalagi, kami punya rapot kelas hanya selembar kertas dan katanya nanti akan dijadikan raport berbentuk fisik. Ini kesa­lahan Kepsek, jadi kami meminta kepada Kepsek untuk bertang­gungjawab,”paparnya.

Sementara itu, Nurul salah satu orang tua siswa menjelaskan,  orang tua dan Kepsek sempat melakukan pertemuan di salah satu rumah orang tua siswa. Per­temuan ini untuk menanyakan masalah dana PIP dan juga ma­salah lainnya. Tetapi Kepsek me­nyebutkan, dana PIP tidak boleh di cairkan oleh siswa dan dana PIP untuk kepentingan sekolah,  jadi sekolah yang mengatur.

”Kami sempat melakukan perte­muan di salah satu rumah siswa, di sana ada beberapa orang tua siswa dan juga para siswa yang menanyakan PIP. Tetapi Kepsek tetap pada pendiriannya, bahwa PIP tidak bisa dicairkan oleh siswa. Seharusnya, dana PIP siswa yang megang kenapa sekolah yang mengelola dan ini menjadi per­tama besar kami,” ungkapnya.

Bantenekspres.co.id mencoba mengkonfirmasi ke kepala sekolah SMK Al-Ansor, Nursin, akan tetapi Kepsek tidak ada di tempat. Para siswa juga menuntut kepada ke­pala sekolah agar selesaikan per­masalahan.(ran)

Kategori :