Aya juga menolak keberadaan dapur MBG di area sekolah karena dinilai menambah risiko keamanan. "Kendaraan dari dapur MBG yang lalu lalang keluar masuk bisa menimbulkan risiko bagi anak-anak,” ujarnya.
Ia bahkan menceritakan tanggapan anaknya yang merasa tidak pantas menerima makanan MBG. “Anak saya sampai rumah bilang, ‘Bunda emang boleh ya kita makan MBG? Bukannya itu untuk anak yang enggak mampu? Emang Bunda merasa enggak mampu ya sampai aku makan MBG?" ungkap Aya.
Sementara itu, Kecamatan Teluknaga, kembali menerima Makanan Bergizi Gratis (MBG). Sejak dari pertama menerima MBG sampai saat ini, tidak ada masalah karena makanan yang diterima sesuai dengan aturan MBG.
Bahkan, para siswa juga senang menerima MBG karena sejak menerima MBG tidak pernah menerima makanan yang tidak layak. Jadi, siswa senang dan tidak ada ketakutan dalam menerima MBG yang saat ini banyak kasus keracunan MBG.
Kepala SMPN 3 Teluknaga Endaryanto mengatakan, bahwa sampai saat ini pihak sekolah tidak khawatir menerima MBG untuk para siswa, karena memang makanan yang diberikan sesuai dengan aturan dan juga makanan sehat dan bagus di konsumsi oleh para siswanya.
"Pada saat menerima MBG kami juga menerima tester untuk di uji coba oleh kami, setelah tahu bahwa makanan aman di konsumsi oleh para siswa maka kami terima dan kita bagikan sampai saat ini,"ujarnya, Senin (6/10).
Endaryanto menambahkan, bahwa pihaknya juga menyampaikan kepada orangtua siswa bahwa makanan yang diterima makanan yang sehat dan sesuai standar makanan bergizi. Di dalam makan tersebut ada nasi, lauk ayam yang higienis, sayuran, buah dan susu. Dan itu yang membuat orangtua merasa tenang saat siswa menerima MBG.
"Kita juga berikan informasi kepada orangtuanya, bahkan hari pertama orangtua siswa juga melihat langsung proses pembagian MBG. Jadi, orangtua siswa tidak takut dan percaya MBG yang diberikan adalah makanan yang sehat,"paparnya.
Sementara itu Aldiansyah siswa kelas IX SMPN 3 Teluknaga mengatakan, bahwa makanan yang diterima makanan yang enak dan lezat. Bahkan, nasi dan lauknya baru dan enak dikonsumsi jadi tidak takut untuk dimakan dan tidak khawatir keracunan karena makanannya enak.
"Dari pertama menerima sampai saat ini, makanannya tidak berubah, rasa tetap sama dan enak di konsumsi. Tidak takut keracunan, karena memang sudah dikasih tau oleh guru bahwa makanannya layak di konsumsi. Jadi, saya rasa makanannya aman dan tidak sampai saat ini saya tidak merasakan sakit setelah makan dari MBG,"tutupnya. (mg-8-ran/and)