TANGERANG — Permainan dengan hapus karet saat ini sedang trend di kalangan siswa SD. Permainan tersebut bisa berbahaya karena penghapus karet yang dimainkan digabungkan dengan paku payung sehingga bisa membahayakan orang lain.
SDN Sukamulya I, Kecamatan Cikupa, telah melarang siswanya untuk tidak bermain penghapus ini karena bisa membahayakan siswa lainnya karena adanya paku payung yang di tanam ke penghapus. Apalagi penghapus tersebut di adu seperti gangsing, dan jika terpental bisa membahayakan siswa lain.
Kepala SDN Sukamulya I Asep Adang Jauhari mengatakan, permainan hapusan dengan paku payung saat ini sedang viral di kalangan siswa dan media social. Untuk itu siswa SDN Sukamulya I di larang bermain mainan hapusan. Khawatir terkena siswa lain dan bisa melukai karena adanya paku payung pada penghapus.
“Permain hapusan memang sedang viral. Saya melarang agar siswa tidak bermain karena dapat membahayakan. Jangan karena fomo atau viral siswa jadi ikut-ikutan, dan tidak melihat resikonya,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (11/9).
Asep menambahkan, selain membuat bahaya, penghapusan yang dimiliki siswa jadi boros. Harusnya, penghapus tersebut digunakan untuk belajar bukan untuk dimainkan. Harusnya, siswa tidak perlu ikut bermain mainan yang tidak ada manfaatnya dan membuat boros.
“Saya tidak melarang siswa bermain, tetapi main yang bisa membahayakan jangan dilakukan. Apalagi, permainan tersebut mengorbankan peralatan belajar mereka itu tidak di benarkan,”paparnya.
Ia menjelaskan, banyak permainan yang bermanfaat dan mengasah kemampuan siswa. Namun jika permainan yang sifatnya membahayakan lebih baik jangan dilakukan. Ini agar tidak korban dari permainan tersebut. Siswa juga bisa lebih bijak menggunakan alat belajar dan bukan di mainkan.
“Saya harap, siswa saya tidak mengikuti trend tersebut. Karena banyak mudharatnya di banding manfaatnya. Lebih baik, peralatan belajar di pakai sesuai dengan fungsinya. Jadi, tidak sia-sia alat belajar digunakan karena orang tua yang beli alat belajar tersebut,” tutupnya.(ran)