TANGERANGEKSPRES.ID, PERIUK — Situ Cangkring yang berlokasi Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, di duga tercemar limbah industri. Hal itu lantaran banyaknya ikan mati di Situ tersebut.
Ketua Forum RW kelurahan Periuk Jaya, H. Gandi mengatakan, sejak dua Minggu lalu, beragam Jenis ikan di Situ Cangkring mati. Dia menduga Situ tersebut tercemar limbah industri yang berada di sekitar Situ. Terlebih, warga sekitar Situ pun mengkhawatirkan air di rumahnya ikut tercemar.
”Warga mengadukan kalau ikan di Situ Cangkring pada mati. Mereka juga pada khawatir kalau air sumurnya ikut. tercemar limbah industri,” ungkap Gandi saat ditemui, Senin, 24 Agustus 2025.
Adanya kejadian tersebut, Gandi pun langsung melaporkan ke Kantor Kecamatan Periuk yang kemudian diteruskan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang aga dapat menindaklanjuti laporan warga tersebut. Sebab, warga disekitar Situ tersebut mayoritas menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari.
”Karena kan wilayah sekitar Situ Cangkring belum terjangkau jaringan PDAM. Semua warga masih mengandalkan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
“Tadi sudah ada pihak DLH, pak Kuntjoro datang ke lokasi dan mengambil sample air,” ucapnya.
Dia menambahkan, kejadian ini menjadi perhatian serius bagi warga sekitar. Pihaknya mendorong Dinas terkait agar melakukan investigasi adanya indikasi pencemaran lingkungan dari perusahaan sekitar Situ Cangkring. “Ini bukan satu dua ikan yang mati tapi setiap harinya ratusan yang pada mengambang. Situ Cangkring ini juga menjadi titik resapan air yang berperan penting bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.
”Diharapkan pencemaran Situ Cangkring ini ditindaklanjuti,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH) Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Deni Kuntjoro mengatakan, bahwa hasil tes sementara tingkat keasaman atau kebasaan larutan (ph) air Situ Cangkring tinggi.
Pihaknya mendeteksi kandungan air dari 30 parameter, beberapa zat diantaranya COD, BOD, TSS, FANOL terindikasi melebihi baku mutu.
”Dari 30 parameter terdapat beberapa kandungan air seperti COD, BOD, TSS, FANOL terindikasi melebihi baku mutu,” kata Deni di lokasi saat melakukan peninjauan Situ Cangkring, Senin 24 Agustus 2025.
Dia menyebut, pihaknya pun menduga Situ Cangkring terindikasi tercemar limbah industri. Namun setelah dilakukan verifikasi kepada beberapa perusahaan di sekitar Situ Cangkring. Menurutnya, pihak perusahaan berdalih membuang air limbah tidak langsung ke Situ Cangkring.
”Ketika kita verifikasi beberapa pihak perusahaan katanya membuang air limbah ke depan tidak ke Situ. Tapi nanti akan kita dalami, apabila ditemukan membuang limbah ke saluran Situ Cangkringan akan kita tindaklanjuti, kita langsung tutup kita cor nantinya,” paparnya.
Dia menandaskan apabila, perusahaan industri di sekitar Situ Cangkring melanggar aturan, pihaknya memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. ”Akan kita dalami terlebih dahulu, kalau ditemukan adanya pelanggaran bakal kita tindak tegas sesuai aturan,” pungkasnya. (ziz)