Jalan Desa Gunung Jati Batal Dibangun

Selasa 12-08-2025,23:25 WIB
Reporter : Zakky Adnan
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Jalan dari arah Desa Gunung Sari menuju Jalan Raya Insinyur Sutami, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, kondisinya berlumpur dan lincin setiap diguyur hujan.

Awalnya, Pemkab Tangerang melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), telah mengusulkan pembangunan jalan pada APBD Perubahan tahun 2025. Namun, akibat keterbatasan atau kekurangan anggaran, jalan itu belum bisa dibangun pada tahun 2025.

Seperti yang diakui oleh Kepala UPTD Jalan Wilayah 7 DBMSDA Kabupaten Tangerang Fredy. Menurut informasi yang diterimanya, jalan itu belum bisa dibangun tahun ini. Tapi atas izin Allah, menurutnya dibangun tahun 2026.

"Mudah-mudahan mah ada di (APBD) murni, (walaupun) jalan itu bukan status jalan Kabupaten, melainkan jalan desa di Desa Gunung Sari Kecamatan Mauk," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Gunung Sari Kalabi mengimbau penumpang kendaraan bermotor roda dua baiknya turun saat di jalan dari arah Desa Gunung Sari menuju Jalan Raya Insinyur Sutami, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, atau sebaliknya.

Sebab akibat kondisi jalan tersebut yang rusak dan berlumpur, menyebabkan pengengendara kendaraan bermotor mudah tergelincir. Terkecuali jalan dalam kondisi kering.

"Warga saya sering terjatuh saat melintas di jalan itu. Tolong. Sekali lagi tolong bantu Pak," ungkap Kalabi, menyampaikan permohonannya.

Kalabi menuturkan, sebagian jalan usaha tani yang belum tersentuh pembangunan itu seringkali menjadi kendala bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, terutama dalam hal transportasi hasil panen. Kendala itu, salah satunya dirasakan oleh petani di Desa Gunung Sari.

"Di desa kami masih ada sekitar 200 hektare lahan persawahan padi. Banyak warga desa kami yang menjadi buruh taninya. Nah, hambatan untuk angkut hasil tani adalah jalan yang rusak, terlebih di musim hujan," ungkapnya.

Disampaikan Kalabi, para petani menginginkan jalan usaha tani dari arah desanya menuju Jalan Insinyur Sutami diperkeras bahkan dibangun agar bisa maksimal dilintasi kendaraan roda empat.

"Saat ini kondisinya masih tanah, butuh pengerasan dengan lebar jalan ada sekitar 4 meter," ungkapnya.

Di sisi lain, Kalabi bersyukur hasil produksi gabah di lahan persawahan padi di desanya masih mencapai 4 ton sampai 5 ton per hektare.

"Saya yakin para pemegang kebijakan di tingkat kabupaten sangat peduli di bidang pertanian," imbuhnya. (zky)

Kategori :