TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG - Presiden Prabowo Subianto meresmikan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) se-Indonesia dari Kabupaten Klaten, Jateng. Di Banten, Gubernur Banten Andra Soni dan kepala daerah se-Banten menyaksikan peluncuran melalui zoom meeting, di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Senin (21/7).
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan, bahwa koperasi-koperasi ini akan didukung dengan infrastruktur nyata. Seperti gudang penyimpanan, cold storage, gerai sembako, apotek, hingga kendaraan logistik. Tidak hanya itu, terdapat pula fasilitas pinjaman super mikro untuk mempermudah distribusi barang, dan perputaran ekonomi desa yang telah bekerjasama dengan bank himbara dan instansi terkait seperti bulog, dan sebagainya.
Kementerian terkait juga ikut mendukung, untuk mempermudah koperasi dalam menjalankan core bisnisnya. Kalau kita punya niat yang baik, kehendak yang baik, dorongan yang kuat, motivasi yang kuat, semuanya akan terasa mudah dan sukses dijalankan," katanya. Prabowo mengatakan, dengan adanya peluncuran 80.081 koperasi baik di desa maupun kelurahan ini, merupakan gerakan nasional strategis untuk memotong dominasi ekonomi pihak-pihak besar, yang selama ini menghambat kemajuan rakyat.
Sehingga, koperasi ini merupakan alat perjuangan rakyat kecil untuk menjadi kuat secara ekonomi, dan mendapatkan kesejahteraan yang layak. "Kita harapkan, koperasi bisa berjalan dengan lancar dan sukses demi melayani masyarakat," ujarnya. Di sisi lain, dalam sambutannya Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Nasional KDMP/KKMP Zulkifli Hasan mengatakan, peluncuran kelembagaan koperasi ini merupakan bagian dari gerakan besar, membangun ekosistem ekonomi desa yang modern dan berpihak pada rakyat kecil.
Adanya koperasi ini, tidak hanya menjadi wadah produksi dan distribusi. Tetapi juga untuk memotong rantai pasok, memberantas tengkulak, rentenir, dengan prinsip gotong royong disertai dengan kekeluargaan. "Berkali-kali bapak presiden menyampaikan, koperasi ini alat perjuangan rakyat kecil yang harus kita bela. Agar pemberdayaan ke petani, nelayan, serta pelaku ekonomi desa, bisa sejahtera. Sehingga, hari ini kita melahirkan wajah baru koperasi Indonesia, koperasi desa atau kelurahan merah putih ini diharapkan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, dari total 1.552 kelurahan dan desa di Provinsi Banten sudah ada sekitar 80 persen terbentuk KDMP/KKMP dan telah di-launching. Di Banten ini, terdapat empat desa yang ditunjuk sebagai role model koperasi agar bisa ditiru oleh desa dan kelurahan lainnya.
Alhamdulillah Provinsi Banten, mendapatkan empat koperasi sebagai role model dan salah satunya adalah di Desa Ranjeng. Kalau secara keseluruhan ini, sudah sekitar 80 persennya merupakan koperasi desa dari total 1.552 desa dan kelurahan," katanya. Menurut Andra Soni, kondisi KDMP/KKMP di Banten ini sangat diuntungkan. Khususnya secara lokasi, karena banyak koperasi ditempatkan di wilayah padat penduduk, dan sebagian besar juga transportasinya sudah dalam keadaan baik seperti punya jalan tol dan sebagainya.
Sehingga, dirinya punya keyakinan KDMP ini bisa berkembang dan menjadi penggerak perekonomian di desa, sebagaimana arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang begitu konsen ingin membangun dari desa. "Kami yakini bisa bersama-sama, membawa Banten maju untuk 2045. Selain itu, 1.552 desa di Banten sudah terbentuk koperasinya secara hukum, dan telah berbadan hukum. Hanya satu desa yang tidak ada KDMP yaitu Desa Kanekes, karena ada kesepakatan dengan ketua adat di sana, dan kita menghormati itu kearifan lokal mereka," ujarnya.
Disinggung mengenai permodalan koperasi, kata Andra Soni, permodalan KDMP/KKMP tergantung dari model bisnis yang dijalankan. Jika sudah ditentukan dan dikalkulasikan berapa banyak kebutuhan, hanya tinggal mengajukannya modal ke bank himbara. "Misalnya ada koperasi desa ini mau buka usaha gas LPG, nanti mereka hanya perlu menyiapkan berapa kebutuhannya, dan disampaikan ke Pertamina untuk dapat disuplai. Sekarang ini, baru sebatas launching dulu. Sedangkan untuk modal ada dalam tahap bisnis modelnya. Jadi, tidak semua desa memiliki kesamaan tapi ada beberapa yang sama, salah satu bisnis gas LPG, beras dan lainnya tinggal ajukan saja," ucapnya.
Dikatakan Andra Soni, sudah ada bukti tindaklanjut dari beberapa kementerian untuk bisa menyuplai kebutuhan dari KDMP, hanya tinggal mengajukannya untuk nantinya dibantu. Tidak hanya itu, ada dukungan dari bank Himbara di wilayah, untuk transaksi keuangan yang selama ini sulit menggunakan ATM atau tarik tunai, apabila pengurus Kopdes ingin membuka usaha tersebut. "Semua ini sudah dilakukan di koperasi. Mereka banyak memiliki kegiatan usahanya, ada gas LPG, jual sembako, keuangan, dan lainnya yang sangat penting dibutuhkan masyarakat. Sehingga, ini salah satu cara untuk bisa membantu masyarakat dalam membeli kebutuhannya, dengan harga yang sesuai dengan Harga eceran tertinggi," tuturnya. (gum)