Konsep Smart City saat ini menjadi barometer untuk perkembangan kemajuan kota yang ada di Indonesia. Dilatarbelakangi hal itu, Smart Indonesia Initiative (SII) Forum menggelar acara Indonesia Future City 2017 dengan tema “Future City” di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Rabu (20/9). Acara dihadiri sejumlah pakar smart city diantaranya Prof. Suhono Harso dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sejumlah perwakilan kepala daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri yang berkesempatan menjadi narasumber pada acara tersebut menyampaikan, kota yang cerdas tidak hanya diukur dari sejauh mana penggunaan teknologi bisa bermanfaat bagi masyarakat kota. Namun, juga membutuhkan perpaduan dari budaya dan regulasi. “Kota cerdas tidak hanya sekedar penggunaan teknologi tapi bagaimana teknologi tersebut bisa berkolaborasi dengan budaya yang ada. Regulasi yang tepat dan komitmen dari semua pihak,” kata Sekda. Lebih lanjut Sekda menyampaikan, smart city harus bisa menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mempermudah dan memangkas alur pelayanan bagi masyarakat agar manfaatnya bisa langsung dirasakan warga kota. “Di kota Tangerang sudah ada 153 aplikasi yang semuanya untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Dan juga untuk membantu aparatur pemerintah dalam memantau perkembangan kota melalui berbagai aplikasi yang terintegrasi,” sambungnya. Karena menurutnya, saat ini unsur kemudahan dan mobilitas dari sebuah teknologi akan memiliki peranan penting dalam mengatasi berbagai masalah yang ada dalam sebuah kota. “Kalau teknologi yang ada tidak bisa membantu pemerintah menyelesaikan persoalan kota, ya teknologi itu sia – sia,” tukasnya. (hms)
Smart City Harus Atasi Permasalahan Kota
Jumat 22-09-2017,08:07 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :