Pembangunan PSEL di TPA Rawa Kucing Dimulai

Selasa 03-09-2024,16:09 WIB
Reporter : Abdul Aziz
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID--Pembangunan fasilitas tempat pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang dimulai.

PT Oligo Infra Swarna Nusantara (Oligo) sebagai pemenang tender, kemarin memulai pembangunan tahap awal. Yakni, melakukan penataan gunungan sampah di TPA Rawa Kucing. Dimulainya pembangunan ditandai dengan menyalakan mesin eskavator oleh Direktur Utama PT Oligo Infra Swarna Nusantara Agung Dipo. Agus mengatakan, program kerjasama pengolahan sampah dengan Pemkot Tangerang prosesnya sudah lama.  

Mulai dari tender hingga proses kontrak dengan Pemkot Tangerang dan perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup, sudah berjalan beberapa tahun lalu.

"Mulai hari ini (kemarin) diresmikan untuk dimulainya pembanguna fasilitas pengolahan sampah. Harapannya kerjasama ini lancar, sebab kita lihat sekarang, sudah parah kondisi sampah ini. Di mana-mana sudah krisis sampah, kita berharap bisa membantu mengatasi persoalan sampah di Kota Tangerang,” ungkap Agung Dipo, Senin (2/9).
    
Diketahui, sampah yang masuk ke TPA Rawa kucing perharinya bisa mencapai 1.800 hingga 1.900 ton. Sampah hanya ditumpuk dan kini sudah menjadi gunung sampah. Nantinya, sampah diolah menjadi bahan bakar untuk menggerakkan generator yang menghasilkan listrik.

Direktur PT Oligo Infrastruktur Indonesia, Bobby Ronning mengatakan untuk tempat pembakaran sampah berteknologi ramah lingkungan dilakukan di bilangan Kecamatan Jatiuwung tahun 2026. Pembangan tempat pengolahan sampah ramah lingkungan ini ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai proyek strategis nasional (PSN). Untuk tahap awal, pihaknya melakukan penataan sampah di lokasi TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari.
    
"Kerjasama ini memang untuk membantu pemerintah kota mengatasi persoalan sampah yang kita hari terus bertambah. Makanya, kami akan mengkonversikannya ke tenaga listrik," ujar Bobby.

Dia menjelaskan, dalam waktu dekat  pihaknya akan melakukan penataan  pengolahan sampah yang difokuskan pada lokasi penampungan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari. Ini agar antrean truk yang mengangkut sampah tetap ada di dalam lokasi TPA, tidak meluber ke jalan seperti sekarang ini.
    
"Sebelum membangun konstruksi fisiknya, tumpukan sampah harus disingkirkan lebih dahulu. Dia mengakui,  proses pembangunan tempat produksi sampah menjadi tenaga listrik di wilayah Kecamatan Jatiuwung harus memenuhi beberapa persyaratan teknis yang disyaratkan oleh Kementerian LHK.  

"Ini kan proyek pertama yang dilakukan oleh pemerintah, kolaborasi antara pemerintah pusat bersama pemerintah daerah. Kami sebagai pihak swasta mungkin banyak hal-hal yang membuat proyek ini menjadi terlambat. Seharusnya kan sudah dimulai pada 2019 lalu, karena pandemi Covid-19 itu juga menjadi hambatan bagi kita," paparnya.
    
"Kalau dari PLN sendiri sudah memberikan jalan keluar, tapi dari kami sendiri belum dituangkan dalam perjanjian," sambungnya. Menurutnya, proyek PSEL ini merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang membutuhkan perhatian serius. Meski demikian, dia berharap proyek PSEL ini dapat dijalankan dalam waktu dekat.

"Semakin cepat semakin baik, karena memang sudah mendesak. Proyek ini kan bukan proyek sembarangan, karena proyek ini kan proyek pertama. Kita lihat mencari-cari keadaan, bagaimana keadaanya seperti ini, berarti kan lebih cepat lebih baik," pungkasnya.    
    
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dadang Basuki mengatakan, untuk produksi sampah di Kota Tangerang mencapai 1.500 sampai 1.800 ton per hari. "Per hari produksi itu 1.500 sampai 1.800 ton per hari. Dan kondisi TPA ini hampir over kapasitas. Makanya ini kegiatan yang kita tunggu-tunggu untuk penataan," ungkapnya.

Dadang berharap, pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan yang akan dilakukan oleh PT Oligo dapat dilakukan dalam waktu dekat. Dengan menggunakan sistem teknologi Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) di Kota Tangerang tentunya akan menjadi solusi dalam mengatasi persampahan dengan keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing yang memiliki luas 34 hektar.
    
"Makanya dalam sambutan tadi kegiatan ini memang yang kita tunggu-tunggu. PT Oligo akan melakukan penataan sampah terlebih dahulu, setelah penataan diharapkan berlanjut gak berhenti ke pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi tenaga listrik. Jadi kalau ini belum mengolah, baru melakukan penataan dulu," tandasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait