"Awalnya bu guru kasih pertanyaan ke kita semua (murid) tapi, karena gak ada yang bisa jawab, bu guru seperti marah dan akhirnya melempar gunting," ujarnga.
Menurur RD, temannya sempat menghindar saat guru tersebut melempar gunting yang akhirnya gunting tersebut melukai dibagian kakinya.
"Saat belajar biologi, lempar guntingnya kearah murid yang sedang belajar. Jadi saat teman saya menghindar guntingnya mengarah dan melukai kaki saya dan mental kebelakang. Sampai sekarang kaki saya masih luka dan sakit," jelasnya.
Sementara itu, orang tua korban bernama Muslina mengatakan, anaknya mengalami kekerasan di SMAN 2 Tangsel yang seharusnya memberikan rasa nyaman dan perlindungan kepada semua siswa saat berada di sekolah, bahkan saat diluar sekolah sekalipun.
"Ini brutal sekali, ada oknum guru melempar muridnya pake gunting," ungkapnya.
Menurutnya, setelah peristiwa pelemparan gunting tersebut terjadi, pihak keluarga sudah mencoba meminta penjelasan kepada pihak sekolah. Namun, tidak ada jawaban yang membuat keluarga tenang malah justru terkesan ada pembiaran oleh pihak sekolah.
"Apa yang sudah dilakukan oleh oknum guru ini sudah sangat keterlaluan dan kami menyerahkan persoalan ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas aksi kekerasan yang terjadi di sekolah," tuturnya.
"Speak Up ini saya lakukan semata-mata bukan hanya ingin angkat berita tentang peristiwasa yang menimpa anak kami namun, juga ingin memupuk kesadaran bagi semua para guru dan juga orang tua agar lebih bisa berani mengungkap perundungan ataupun apapun perbuatan yang melampaui batas dalam lingkungan sekolah," tutupnya. (*)