"Alun-alun ini diharapakan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh berbagai kelompok masyarakat, mulai lansia sampai masyarakat lainnya," tambahnya.
Ia mengaku, pihaknya terus berusaha keras menangkap setiap kubutuhan masyarakat seperti apa. "Apa yang dapat kita persembahkan melalui instrumen pembangunan ini bagi masyarakat sesuai kebutuhannya," jelasnya.
Pak Ben berharap dengan hadirnya alun-alun ditiga kecamatan maka tingkat kebahagiaan masyarakat terus meningkat karena adanya ruang publik. Dimana pembangun alun-alun adalah bukti nyata dari komitmen dalam rangka menyediakan ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Alun-alun yang kita bangun ini adalah warisan untuk generasi menatang, sehingga bisa digunakan untuk bermain, belajar dan tumbuh berkembang yang positif dan mendukung," tuturnya.
Tak hanya tingkat kecamatan, Pemkot Tangsel juga terus berusaha membebaskan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan alun-alun tingkat kota. Alun-alun tersebut rencananya akan dibangun di depan kantor Balai Kota Tangsel di Ciputat.
Namun, rencana pembangunan alun-alun tersebut saat ini terkendala lahan, pasalnya biaya yang dibutuhkan untuk pembebasan masih diperuntukan bagi kepentingan lain terlebih dahulu.
Pembangunan alun-alun tersebut tidak kunjung terwujud, padahal rencana pembangunannya sudah lama dan masih sejak kepemimpinan Wali Kota Airin Rachmi Diany.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, pembangun alun-alun Pemkot Tangsel saat ini prosesnya sedang pembebasan lahan.