Ninik mengaku, yang dikhawatirkan dari kandunguan makanan berbahaya tersebut adalah bila memakai pewarna baju dan bukan makanan itu sangat berbahaya untuk kesehatan.
"Dampak menggunakan pewarna atau bahan makanan berbahaya banyak sekali. Contoh bakso dikasih borak, ini zat bukan untuk makanan tapi untuk mengawetkan mayat. Dampaknya tidak langsung terasa tapi bertahun-tahun kemudian," terangnya.
Ia mengimbauan kepada masyarakat agar memastikan jangan menggunakan atau membeli makanan yang mencolok warnanya, jangan beli makanan yang terlalu manis serta membeli makanan yang tempatnya jelas.
"Masyarakat yang membuat juga jangan memanfaatkan momentum ramadan ini tapi, harus membuat makanan yang sehat," tutupnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, Pasar Moder BSD menjadi salah satu brand smart ekonomi di Kota Tangsel dan selalu terjaga baik kualitas dan kuantitasnya.
"Untuk beras insya allah kita aman sampai pasca lebaran sekalipun, termasuk beberapa komoditi lainnya meskipun ada yang naik, telur ayam ras naik Rp2.000, beras juga relatif turun sekitar Rp2.000," ujarnya.
Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, Pasar Modern BSD merupakan pasar yang lengkap kualitasnya lantaran didalam ada laboratorium mini. Jadi kalau ada makanan dna minuman yang mau diperiksa bisa dilakukan juga.
"Kami selalu melakukan pengawasan dan pemeriksaan melalu Dinas Indag dan minimal 1 bulan sekali kita melakukan pengawasan, baik kadaluarsa, penggunaan bahan berbahaya dan lainnya," tambahnya.