Banyak Dikuasai PT Wilmar, Pengusaha Penggiling Padi Bakal Datangi DPR RI

Senin 07-08-2023,11:37 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TangerangEkspres.co.id- Komunitas Penggiling Padi se Banten, dalam waktu bakal mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Senayan, Jakarta. Kedatangannya, untuk menyampaikan keluhan mereka perihal produksi gabah dari petani yang belakang ini banyak dikuasai oleh PT. Wilmar. Ketua Komunitas Penggilingan Padi se Banten Surnadi mengatakan, adanya PT. Wilmar yang membeli gabah dari petani dinilai sangat merugikan, karena harga yang dibeli cukup tinggi. Sehingga, para pengusaha penggiling tidak dapat bersaing dengan PT. Wilmar dalam harga pembelian padi dari para petani. "Kami tidak bisa bersaing dari segi harga, pasaran kita hanya di pasar tradisional, sedangkan PT. Wilmar skala Internasional dengan harga yang tinggi. Sehingga, kami sangat dirugikan dengan adanya PT. Wilmar, makanya kami akan datangi DPR RI," katanya, Minggu (6/8). Surnadi mengatakan, PT. Wilmar membeli gabah dari petani dengan harga Rp7 ribu per Kilogram, sedangkan pihaknya hanya mampu membeli gabah dengan harga Rp6 ribu per Kilogram. Meski beda Rp1 ribu, namun para petani selama ini lebih memilih menjual gabahnya langsung ke PT. Wilmar, dibandingkan ke pengusaha penggiling. "Kami akan mengadu ke DPR RI, rencananya ada sebanyak 150 orang akan datang ke sana. Kami berharap, selaku pribumi bisa eksis kembali dalam menjalankan usaha kami, dan anggota dewan bisa memihak kepada pelaku usaha kecil seperti kami," ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Komunitas Penggilingan Padi se Banten Suheludin mengatakan, sudah sekitar dua tahun lamanya kehadiran PT. Wilmar membeli gabah ke petani membuat pihaknya merasa tidak nyaman. Hal itu membuat, pendapatan para penggiling padi menurun drastis. "Bahkan ada yang sampai tutup penggilingannya, ada yang sampai jual mobil mereka karena tidak bisa menyaingi PT. Wilmar. Kondisi ini, sudah berlangsung lama sekitar dua tahun, membuat kami kesulitan," katanya. Suheludin mengatakan, jumlah pengusaha penggiliangan padi di Provinsi Banten kurang lebih sebanyak 1000. Sedangkan, di Kabupaten Serang ada sebanyak 800 pengusaha penggilingan padi. "Tuntutan yang akan kami bawa yaitu, pemerintah segera mengevaluasi PT. Wilmar tersebut. Karena, PT. Wilmar usahanya banyak ada gula, minyak dan terigu, kalau bisa untuk padi segera diberhentikan," ujarnya. Reporter: Agung Gumelar Editor: Syirojul Umam

Tags :
Kategori :

Terkait