Tito Karnavian ditarget teroris. Ini tak terlepas dari sepak terjangnya menumpas teroris di Indonesia sejak 1999. Apalagi sebelum menjadi Kemendagri, ia pernah menjadi Kepala Densus antiteror 88 Mabes Polri, BNPT dan Kapolri. Jaringan teroris masih menyimpan dendam dan mengincar nyawa Tito. Tito punya cara ampuh menghindari serangan teroris. Di bawah komando Tito berhasil membongkar dan menangkap jaringan teroris kelas wahid. Seperti Imam Samudra, Doktor Azhari, Nurdin M Top dan lain-lain. Jenderal yang hobi sekolah itu pun, terus diincar untuk dibunuh. Namun, ia berhasil menghindari serangan-serangan. Bahkan, saat menjadi Menteri Dalam Negeri tetap masih dibidik. "Pak Wiranto (mantan Menkopolhukam) juga ditarget. Saya juga ditarget. Saya sudah ingatkan pak Wiranto," kata Tito dilansir dari Podcast Sekretariat Kabinet. Waktu itu Tito menawarkan pengawalan khusus kepada Wiranto. Namun tawaran Tito ditolak dengan alasan Wiranto sudah punya pengawal sendiri. Ternyata benar, Wiranto ditusuk oleh salah satu jaringan teroris di Pandeglang. Bagaimana Tito menghindari serangan teroris? Salah satu cara yang dilakukan Tito adalah, tidak aktif di media sosial (medsos). "Saya tidak mau aktif di medsos supaya aktivitas dan hidup saya tidak terbaca oleh mereka," ujarnya. Kata Tito, teroris juga mengawasi dirinya dengan melihat aktivitas di medsos. Ia mamaparkan, jika aktif di medsos dengan memposting aktivitas makan, hobi dan kesukaan, akan dengan mudah terbaca oleh teroris. "Kalau mereka tahu, hobi kita apa, menyalurkan hobi di mana, terus suka makan apa dan makan di mana, akan mudah dibaca oleh mereka," lanjutnya. Demi keselamatannya, pria asal Palembang ini memilih tidak aktif di IG, Twitter, Facebook dan lainnya. (*) Penulis : Rudi Susanto
Tito Lolos dari Serangan Teroris karena ini
Senin 13-03-2023,03:08 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :