SERPONG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58, Rabu (30/11). Acara dengan tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku” tersebut diadakan di halaman Kantor Dinas Kesehatan.
Peringatan HKN tahun ini diisi dengan berbagai acara, mulai dari flashmob, makan telur dan minum susu bersama, pemberian penghargaan kepada tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang berperan dalam pembangunan kesehatan, hiburan, doorprize, pemberian jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris tenaga kesehatan dan lainnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel Indra Gunawan mengatakan, tujuan diadakannya peringatan HKN adalah momentum penyatuan tekat dan semangat bangkit Indonesiaku, sehat negeriku untuk semua memperjuangkan ketahanan dan kesehatan Indonesia.
“Sekaligus sebagai pengingat edukasi dan menumbuhkan partisipasi masyarakat agar berperan aktif dalam upaya kesehatan, terwujudnya masyarkaat semakin mengerti arti pentingnya perilaku dan lingkungan sehat. Serta mau menggerakan hidup ditatanan keluarga, institusi, pendidikan, institusi pelayanan kesehatan, tempat kerja dan tempat lainnya,” ujarnya, Rabu (30/11).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, peringatan HKN yang dilakukan menggambarkan bahwa selama ini kita berada dalam pandemi Covid-19 dan ini adalah komen untuk kita bangkit dan bisa bersemangat dan produktif lagi untuk menjalani kehidupan ini.
“Bidang kesehatan selama dua tahun lalu kita sibuk dengan pandemi dan sekarang Covid-19 masih ada. Saya ucapkan terimakasih kepada tenaga kesehatan, insan kesehatan dan seluruh insan kesehatan yang selama ini telah bahu membahu berjuang menangani Covid-19,” ujarnya.
Alin menambahkan, perjuangan dibidang kesehatan tidak selesai di Covid-19 saja tapi, masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan bersama. Saat ini program prioritas Kemenkes adalah stunting menjadi prioritas perhatian.
Di Kota Tangsel saat ini ada 32 pos gizi yang melayani balita dengan gizi buruk, kurang dan stunting.
“Untuk pencapaian standar pelayanan minimal bagaimana kita bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Tangsel. Angka kematian ibu di Tangsel sudah sangat menurun dan angkanya dibawah target nasional. Target Nasional yaitu 205 per 100.000 Kelahiran Hidup dan di Tangsel Angka Kematian Ibu 31.6 per 100.000 Kelahiran Hidup. Jadi sudah mencapai target namun, kematian ibu masih ada,” tambahnya.
Masih menurutnya, hal tersebut menjadi pekerjaan bersama dan sudah banyak yang dilakukan oleh insan kesehatan, salah satunya bergandengan tangan untuk melaksanakan transportasi dibidang kesehatan. Transformasi kesehatan yang sedang digalakan Kemenkes ada 6 layanan, yakni layanan primer, layanan rujukan, pembiayaan kesehatan, ketahanan kesehatan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan teknologi kesehatan.
“Untuk transformasi layanan primer kita memperkuat fungsi dari puskesmas, posyandu dan kader kesehatan yang jumlahnya mencapai 5.800 orang. Kita memperkuat dari sisi menejerialnya,” jelasnya.
Perempuan berkerudung ini menjelaskan, untuk transformasi layanan primer pihaknya memiliki layanan Ngider Sehat. Itu adalah program untuk berikan layanan kepada masyarakat, mendekatkan pelayanan agar promotif dan preventif bisa dijalankan. “Sekarang ada 89 petugas Ngider Sehat yang ada ditiap kelurahan.
Tahun ini tiap kelurahan ada satu sepeda motor yang dipakai petugas,” ungkapnya.
“Terkait penurunan angka kematian ibu dan anak, selain transpormasi dilayanan primer dengan adanya kelas ibu hamil dan lainnya, kami juga mengajak rumah sakit yang menjadi rujukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak ini juga untuk meningkatkan mutu layanan,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, program kesehatan tidak akan terlaksana dan tidak akan sukses tanpa adanya kader kesehatan, tenaga kesehatan dan lainnya. “Penghargaan yang diberikan Dinkes ini sebagai bentuk hormat kami, apresiasi kami agar program kesehatan kedepan lebih baik lagi,” ujarnya.
Pilar menambahkan, saat ini Covid-9 mulai berangsur pulih meskipun sekarang Kota Tangsel masuk PPKM level dua. “Saya lihat media survey, kepuasan publik masyarakat Tangsel tertinggi dalam penanganan Covid-19 sebesar 85 persen, pelayanan kesehatan 75 persen” jelasnya.
Penyuka sepakbola ini berharap tahun depan program kesehatan lebih ditingkatkan, mulai alat-alat rumah sakit, Ngider Sehat. Setelah ditingkatkan diharapkan dapat meningkatkan perolehan angka pelayanan.
“Nakes di Tangsel kita upayakan terus untuk kesejahteraannya. Ini penting karena kita jangan sampai kalah dari daerah lain. Survei yang dilakukan MSI, warga Tangsel dengan program Ngider Sehat angkanya 85 persen”‘ ungkapnya. (ADV)