Ketua Aliansi Ormas Islam Bersatu (AOIB) Habib Kholilullah Alhabsyi mendesak pemerintah mencabut Perppu no 02/2017 tentang Oraganisasi Kemasyarakatan (Ormas). Pasalnya, kata Habib Kholilullah, Perppu Ormas yang dikeluarkan oleh pemerintah Joko Widodo bisa menimbulkan kegaduhan baru.
"Ini tindakan pemerintah bisa buat kegaduhan baru, insyaallah kami akan uji materi di MK," katanya dalam aksi damai tolak Perppu Ormas di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (18/7) siang. Sebagaimana dilansir dari Jpnn, pernyataan Habib Kholil itu langsung diamini oleh salah satu orator dari gerakan pemuda Jakarta.
Dengan lantang dia menegaskan siap untuk berjihad menentang Perppu Ormas ini. "Kami tinggal menunggu fatwa jihad dari para ulama pemimpin kami. Kami siap angkat senjata, kami siap menumpahkan darah kami untuk menolak Perppu Ormas ini," kata pria dengan baju serba hitam tersebut melalui pengeras suara. Saat ini, aksi sudah bubar dan massa aksi berangsur-angsur bubar. Sebelum aksi berakhir, Ustaz Yasin lebih dulu membacakan doanya.
Dalam doanya, Ustaz Yasin berharap, ormas Islam dan para pemimpin dakwah bisa diberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan, seperti Perppu Ormas.
"Berikan kekuatan kepada pemimpin dakwah dan ormas Islam supaya tegar," kata Ustaz Yasin. Sebagian peserta aksi tampak terisak, menitikkan air mata. Dia juga berpesan kepada massa yang hadir untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan merapatkan barisan. "Insyaallah perjuangan ini akan dimenangkan oleh Allah," ucap Ustaz Yasin.
Massa dari Aliansi Ormas dan Umat Islam Jabodetabek membubarkan diri pada sekitar pukul 16.15 WIB. Mereka tampak meninggalkan lokasi dengan menggunakan bus.
Perppu tentang Ormas dikeluarkan sejak 10 Juli 2017. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah berharap masyarakat bisa menerima pembentukan Perppu Nomor 2 Tahun 2017. "Pemerintah mengharapkan masyarakat untuk tetap tenang dan bisa menerima perppu dengan pertimbangan matang dan bijak," kata Wiranto di Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (12/7). (dms/jpg/JPC)