Kodim Gelar Rapid Test Selama Tiga Hari, Sasar Anggota dan Jurnalis

Rabu 30-09-2020,03:23 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA – Komando Distrik Militer (Kodim) 0510/Tigaraksa mnggelar rapid test. Sebanyak 3.000 sampel keluarga prajurit maupun insan perss menjadi sasaran petugas yang digelar Selasa (29/9) hingga Kamis (1/10). Hal tersebut digelar pasca terpaparnya Dandim Letkol inf Bangun I.E Siregar yang saat ini dalam isolasi. Selain itu, tujuan memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di kantor kodim maupun di rumah prajurit dan staff. Ada dua lokasi rapid tes, untuk kalangan keluarga prajurit yang bertugas di koramil dan kodim. Pegawai maupun personel TNI diharuskan membawa seluruh anggota keluarga di rumah untuk dilakukan rapid tes. Kepala staf Kodim (Kasdim) 0510/Tigaraksa, Mayor Arh I Wayan Kariana mewakili Dandim Letkol Inf Bangun I.E Siregar menyampaikan, kegiatan rapid test dilakukan keluarga besar TNI selama tiga hari mendatang. Kasdim meminta, para calon peserta diwajibkan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ketika hendak memasuki area tes. Selain itu, diperiksa suhu tubuh dengan thermogun di pintu gerbang kantor kodim. "Dandim berpesan kepada personil jajaran dan keluarga besar Kodim 0510/Tigaraksa melalaui saya, agar tetap semangat untuk terus melawan penyebaran virus corona. Tekan penularan di Tangerang. Jangan pernah bosan mengingatkan warga kita, itu tandanya kita pun sayang sama masyarakat Tangerang dengan segala resiko pada diri kita,"ujarnya kepada awak media, Selasa (29/9). Lanjutnya, masyarakat ditekankan agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan benar. Menurutnya, hal tersebut dapat menekan penyebaran Covid-19. Ia menuturkan, virus ini dapat menyerang siapa saja dan dimana saja seperti orang di pasar sebagai central publik dan ekonomi maupun pusat keramaian yang tidak menerapkan protokol kesehatan. "Tolong hindari keramaian massa atau mengadakan acara jumlah banyak sehingga saudara-saudara kita yang lemah fisik tidak terpapar. Sangat berbahaya bila orang tanpa gejala (OTG) yang kita kenal sebagai pembawa virus menularkan kepada orang yang lemah fisik terutama kelompok lanjut usia (lansia) dan anak. Mari kita sayangi mereka dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan," tambahnya. Pada gelaran hari pertama, jumlah peserta yang datang sekira 100 orang dimana hasilnya diketahui non-reaktif secara keseluruhan. (sep/din)

Tags :
Kategori :

Terkait