Tinggal Bersama Robi Selalu Dikasari, “Anakku Minta Pulang’

Senin 15-06-2020,04:59 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

BALARAJA-"Kamu akan menyesal dan tidak akan pernah bertemu dengan anak-anak lagi! Itulah kata-kata terakhir Robi (37) yang masih terngiang di kepala sang istri, Lala Maisari (34). Setelah mengucapkan kata-kata itu, Robi lantas membunuh kedua anaknya, Gibran Ahmad Ramadhan (3) dan Nicky Chelsiana (14). Setelah dua anak ini terbunuh, Robi tewas gantung diri. Dalam sekejap, Lala harus kehilangan suami dan kedua anaknya. Warga Kampung Sukamanti, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja pun dibuat geger dengan peristiwa ini. Sejak pekan kemarin, tragedi itu masih menjadi bahan pergunjingan. Lala terus menerus menangis histeri. Dua anaknya, hasil buah cinta dari bahtera rumah tangga yang sudah dibangun sejak 15 tahun lalu. "Anak ku minta pulang. Tidak betah dengan bapaknya yang kasar. Anakku minta pulang ke saya terus," katanya sambil menangis berbaring disamping ibunya ketika Tangerang Ekspres datang ke rumah duka. Lala dan Robi memang sudah pisah ranjang. Sejak Lebaran kemarin, Gibran dan Nicky tinggal bersama Robi di rumah yang menjadi lokasi pembunuhan itu. Sementara Lala tinggal di rumah orang tuanya, yang tak jauh dari rumah Robi. Rabu malam (10/6), Lala mendatangi rumah Robi untuk mengambil kedua anaknya. Namun, Robi tak mengizinkannya. Akhirnya terjadi pertengkaran hebat. Lala tidak menyangka pria idamannya berani membunuh kedua anaknya dan mengakhiri hidup dengan gantung diri. Sampai-sampai Lala, tidak kuat datang ke pemakaman anaknya yang dimulai pukul 07.00 WIB, Kamis (11/6). Robi dimakamkan di tanah kelahirannya di kawasan Industri Olek, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja pada Rabu (10/6) pukul 22.00 WIB. Hal ini berdasarkan keputusan dua keluarga besar. Hasil autopsi, dokter forensik Polresta Tangerang menemukan, jenazah remaja atas nama Nicky Chelsiana (14) meninggal karena kehabisan nafas dengan luka jeratan tali pada leher. Adapun, pada jenazah balita Gibran Ahmad Ramadhan (3) ditemukan kelebihan cairan pada paru-paru yang menjadi penyebab meninggal dunia. Gibran ditemukan sudah meninggal dunia di dalam tong berisi air dengan posisi kepala di bawah terendam air. Kapolresta Tangerang Kombespol Ade Ary Syam Indradi mengatakan hasil penyelidikan, Robi mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia menerangkan, hasil autopsi dari jenazah Robi ditemukan patah tulang leher bagian belakang akibat jeratan tali. "Setelah kita lakukan autopsi di rumah sakit Balaraja, dokter forensik yang melakukan visum luar dan dalam, menyimpulkan saudara R (Robi) meninggal adanya jeratan di leher serta tulang leher belakang patah. Dari ikatannya menunjukan korban bunuh diri serta ada sperma yang keluar dari tubuh korban," ujarnya kepada awak media di lokasi pembunuhan, Jumat (12/6). Ade menjelaskan, olah tempat kejadian perkara (TKP) masih berlangsung dilakukan Satreskrim Polresta Tangerang. Ia mengungkapkan, dari fakta penyelidikan dari empat orang saksi serta barang bukti yang sudah diamankan didapatkan tidak ada orang lain yang masuk ke rumah Robi sebelum ditemukan tiga jenazah. "Keterangan saksi, tetangga dan ipar korban mereka orang yang pertama kali masuk ke rumah. Berawal dari mendengar letupan dan asap yang keluar dari rumah korban. Kemudian, memanggil nama korban tidak ada yang menyahut. Akhirnya karena asap semakin tebal. Mereka memaksa masuk dengan cara mendobrak pintu depan rumah korban. Setelah didobrak, saksi menemukan ayah dan kedua anaknya sudah tidak bernyawa," jelasnya. Setelah membunuh kedua anaknya, Robi sempat kalap dan mencoba membakar rumahnya. Bagian depan rumah sempat terbakar. Mujur, warga sekitar bisa memadamkannya. Ade menyebutkan, penyebab Robi melakukan pembunuhan ada dua hal, yakni sejak pertengahan puasa kemarin sering cek cok mulut dengan istrinya, Lala. Itu berdasarkan keterangan ibu mertua korban. Ia menjelaskan, saat ribut dengan istrinya, Robi pernah melontarkan ancaman membunuh kepada Lala. "Sejak saat itu, istri saudara R meninggalkan rumah. Setelah beberapa lama, istri saudara R mengunjungi rumah ini yang akhirnya pada Rabu (10/6), pukul 22.00 WIB terjadi cek cok besar. Pada saat cek cok, saudara R mengancam akan membunuh istrinya dan berkata, 'kamu akan menyesal dan tidak akan pernah bertemu dengan anak-anak lagi'. Itu kata-kata terakhir R kepada istrinya. Kemudian, dini harinya ditemukan anak dan suadara R sudah meninggal dunia," lanjutnya. Ade memastikan berdasarkan fakta penyidikan, Robi merupakan pelaku tunggal. Tidak ada orang lain masuk ke dalam rumah sebelum ditemukan tiga jenazah oleh empat orang saksi. Ia mengatakan, Robi memiliki sifat tempramental berdasarkan keterangan ibu mertuanya. Di mana sudah pernah dua kali melakukan ancaman pembunuhan terhadap istrinya. Ketika ditanyai penyebab cek cok mulut, Ade belum mau mengungkapkannya. "Juga berdasarkan keterangan ibunya Lala, maka saudara R diduga melakukan pembunuhan terhadap anaknya dan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri berdasarkan fakta autopsi. Penyebab cek cok masih kita dalami," pungkasnya. (sep)

Tags :
Kategori :

Terkait