Otak-Atik APBD Cegah Corona

TIGARAKSA – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 Pemkab Tangerang bakal ada perubahan. Semua pos mata anggaran yang dinilai kurang prioritas, bakal dialihkan guna penanganan Covid-19. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Muhammad Hidayat mengatakan, dana penanganan Covid-19 juga bakal berasal dari dana tak terduga Rp10 miliar setahun. Termasuk anggaran yang sudah ada di dinas kesehatan, RSUD dan BPBD. “Besok (hari ini) akan dirapatkan. Kemungkinan kita menggeser alokasi anggaran yang dipandang bisa ditunda untuk dialihkan untuk penanganan Covid-19. Besaran anggaranya tidak bisa ditentukan. Namun mengikuti perkembangan kebutuhan,” jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (22/3). Senada, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Bambang Sapto mengatakan, sudah ada penggunaan belanja tidak terduga (BTT) guna penanganan Corona. Ia menuturkan, hanya mengorganisir semua usulan dari dinas teknis terkait percepatan penanggulangan Covid-19. “Jadi kita keluarkan nanti berdasarkan kebutuhan permintaan dinas teknis masing-masing seperti RSU, dinkes, puskesmas, dan lainnya. Nanti kita rekap berapa yang sudah digunakan dan belum digukan berapa. Sekarang kita fokus pada penanganan dahulu,” jelasnya. Adapun penggunaan BPBD baru sebatas kegiatan penyemprotan disinfektan di kantor pemerintahan, fasilitas publik hingga tempat peribadahan. Termasuk pasar, sarana pendidikan dan pondok pesantren serta kantor kecamatan. Adapun, usulan penyemprotan disinfektan yang relatif kecil luas wilayahnya bisa mengajukan ke kantor kecamatan terdekat. Bambang menegaskan, tugas berikutnya mengakomodir dinas ataupun badan guna pencegahan Covid-19 selain dari penyemprotan. “Justru yang paling besar nanti dari 3 RSUD dan dinkes penggunaan BTT-nya. Seperti untuk persiapan ruang perawatan penderita dan ruang isolasi. Beserta sarana dan pra-sarananya. Kita juga bekali kecamatan dengan alat sprayer elektrik disinfektan untuk penanganan,” jelasnya. (sep)