Agen Travel Rugi Miliaran

Jumat 28-02-2020,07:49 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Kebijakan Saudi berdampak juga pada puluhan ribu calon jemaah umrah di Solo. Biaya untuk umrah per jemaah saat ini paling murah Rp 21 juta. ’’Proyeksi kerugiannya sistemis, baik biro maupun jemaah. Dari data di Angkasa Pura 2019, ada lebih dari 94 ribu jemaah umrah dalam kurun sembilan bulan terakhir. Itu berarti setiap bulan ada 10 ribu jemaah yang berangkat ke Tanah Suci,” kata Ketua Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Her Suprabu kepada Jawa Pos Radar Solo kemarin (27/2). Menurut Her, jika selama sebulan kebijakan itu masih berlaku, 10 ribu jemaah dipastikan gagal berangkat. Kendati bersifat force majeure, kebijakan tersebut mampu membuat agen travel merugi hingga Rp 2 miliar. ’’Harapannya, semua pihak bisa memahami situasi ini. Misalnya, maskapai pesawat bisa rescheduling, jadi tidak hangus. Hotel juga bisa digeser ke tanggal lain setelah kebijakan ini dicabut. Akan terus kami lakukan negosiasi untuk itu,” sambungnya. Saat ini layanan visa online sudah tidak beroperasi. Praktis, semua pengajuan visa umrah tidak diproses. Her menyebutkan, hingga kemarin dirinya masih menerima informasi simpang siur. Belum bisa dipastikan jemaah yang sudah memegang visa masih bisa berangkat atau tetap tertunda. ’’Harapannya, kalau visa sudah terbit, jemaah tetap bisa berangkat. Apalagi, besok (Maret) kami ada jadwal pemberangkatan. Itu berdampak terhadap tiket dan hotel yang sudah kami pesan,” kata pria yang juga pemilik agen travel haji dan umrah tersebut. Terdekat, Her akan memberangkatkan lima grup jemaah umrah pada 5, 6, dan 14 Maret. Jumlahnya 250–300 jemaah. Dia berharap pada 5 Maret jemaah sudah memegang visa. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan maskapai agar mereka masih bisa diterbangkan. ’’Tapi, ini masih simpang siur. Ada yang bilang tidak bisa. Tidak diterima di Arab. Ini terus kami koordinasikan dengan semua stakeholder. Agar lebih valid infonya,” imbuhnya. Ratusan calon jemaah umrah, tertahan di terminal 3 keberangkatan Bandara Soetta. Mereka batal berangkat ke umrah, usai Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah, dari semua negara, akibat mewabahnya virus korona, Kamis (27/2). Dari total 1.300 jemaah, 700 orang sudah terlanjur terbang ke Arab Saudi menggunakan 2 maskapai dan 600 orang batal berangkat. Chief Officer In Charge Bandara Soekarno-Hatta Achmad Chairul menerangkan, ada delapan penerbangan langsung ke Arab Saudi. Lalu ada satu penerbangan transit untuk layanan umrah dari Soekarno-Hatta yang terpaksa ditunda. "Total itu ada sembilan maskapai, empat dari Garuda Indonesia, tiga dari Saudi Airline, satu dari Lion Air dan satu lagi Batik Air yang transit ke Singapura,"ungkapnya. Chairul menjelaskan, dari ribuan jemaah yang tertahan di bandara Soekarno-Hatta, tercatat sekitar 700 calon jemaah umrah yang sudah terlanjur terbang. Mereka menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. "Sudah ada yang terbang, tapi memang hingga saat ini belum ada informasi kepada kami akan tindak lanjutnya. Sejauh ini kami terus memantau,"tuturnya. Pantauan di bandara, terdapat ribuan calon jemaah umrah yang duduk di lantai di antara tumpukan tas koper. Mereka sibuk menelepon keluarganya untuk mengabarkan kondisi terakhir. Ribuan jemaah kecewa karena tidak ada kejelasan dari pihak bandara ataupun maskapai. Mereka terlihat pasrah sambil menunggu keputusan, apakah berangkat atau tidak. Tidak hanya para jemaah saja, ribuan koper pun terlihat menumpuk di terminal 3 keberangkatan. Pengurus Travel Ektur Andri Ardiansyah mengatakan, penundaan tersebut membuat travelnya rugi besar, mencapai puluhan juta rupiah, walau belum menghitung secara detail berapa nominalnya. "Cost lumayan ya, ada 20 jemaah. Kebayang cost buat makan dan lain-lain, ada puluhan juta jika dihitung kerugian akibat adanya penundaan ini," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres. Andri mengaku, belum mendapatkan kejelasan dari maskapai, kapan bisa terbang ke tanah suci. Ia bersama 20 rekannya yang berasal dari Bandung itu pun terpaksa pontang-panting di Bandara Soekarno-Hatta. "Pas tadi (kemarin) check-in, dapat kabar harus keluar lagi. Bahkan belum ada kabar kapan terbang. Masih nunggu kejelasan, karena belum ada info jelas akan di-hold berapa lama,"paparnya. (jpg/ran)

Tags :
Kategori :

Terkait