Tutup Akses bagi WNA China, Moratorium Bebas Visa China Didesak Diberlakukan

Senin 03-02-2020,03:43 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA - Pemerintah Indonesia akhirnya menutup akses dari dan ke China dampak kian merebaknya virus Corona. Pendatang dari negara tersebut untuk sementara tidak diperbolehkan masuk dan transit di Indonesia. Hal ini berlaku bagi siapapun yang telah berada di China selama 14 hari. Langkah Indonesia ini mengikuti beberapa negara yang telah lebih dulu memberlakukan larangan masuk bagi warga China untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Di antaranya adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Singapura. Selanjutnya penerbangan langsung dari dan menuju ke sana akan mulai ditutup sementara mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB. "Pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Minggu (2/2). Hal tersebut dia sampaikan usai melakukan rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Hasil rapat itu juga memutuskan untuk memberhentikan sementara pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara China yang bertempat tinggal di mainland China. Pemerintah belum memberikan batas waktu penutupan akses tersebut. Hal ini seiring dengan wabah virus Corona yang telah menelan korban jiwa lebih dari 300 orang. Seperti diketahui, provinis Hubei, China menjadi pusat penyebaran virus Corona. Sebanyak 90% korban jiwa secara global berasar dari wilayah tersebut. Pemerintah telah melakukan evakuasi 243 orang WNI dari provinsi tersebut. Selanjutnya mereka akan menjalani masa observasi selama14 hari di Natuna. Sebanyak 42 tim penjemput juga akan melalui masa observasi di tempat yang sama. Retno Marsudi juga mengatakan bahwa pemerintah akan membuka kantor di Natuna. "Dan juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan," ujar Retno. Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid meminta pemerintah berlakukan moratorium bebas visa dari China sampai jangka waktu yang tepat. Moratorium adalah bentuk kewaspadaan terhadap jumlah korban virus corona yang terus meningkat dan penyebarannya yang dikhawatirkan terus meluas. "Setop arus masuk turis dari China. Untuk keperluan turis ditutup dulu. Untuk kepentingan lain silahkan dikaji dulu sesuai kebutuhan. Intinya perlu ada pembatasan jumlah pengunjung masuk dari China," ujar Meutya lewat keterangan tertulisnya, Ahad (2/1). Pemerintah menerapkan bebas visa dari sejumlah negara sehingga turis dari manapun dapat masuk secara cepat ke Indonesia. Termasuk dari China. Sejak wabah corona merebak, beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia telah mengeluarkan keputusan pembatasan akses masuk dari China. Indonesia didorong mengambil langkah serupa. Meutya Hafid juga meminta pemerintah melakukan penguatan pengawasan dan deteksi dini di perbatasan. Khususnya, pada semua pintu masuk ke Indonesia, seperti bandara dan pelabuhan. "Saya berharap semua pintu masuk dan keluar pelabuhan dan bandara disediakan alat pemindai agar terdeteksi siapa saja yang terduga terinfeksi virus," ujar Meutya. Untuk diketahui, korban meninggal dunia akibat wabah virus corona terus bertambah. Sampai hari ini, jumlah orang tewas karena virus itu sudah mencapai 304 orang di China. Satu kasus kematian baru di luar China yakni di Filipina. Total kematian akibat corona mencapai 305 orang.(bis/rep)

Tags :
Kategori :

Terkait