16 Tahun KPK, Ketua KPK Minta Maaf

Senin 30-12-2019,03:04 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperingati ulang tahun yang ke-16 hari ini. Pada usia remaja ini, KPK sudah memasuki jilid kelima dan baru saja berganti nahkoda dari Agus Rahardjo cs menjadi Firli Bahuri cs. Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan KPK merupakan garda terdepan, tumpuan, dan harapan Rakyat Indonesia dalam upaya pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam pasal 6 UU Nomor 19 tahun 2019. Karena itu, ia meminta maaf apabila KPK belum dapat maksimal dalam melakukan pemberantasan korupsi. "KPK akan terus berupaya menjaga keberlanjutan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, iklim usaha, keyakinan investor, dan pengawal setia NKRI, guna keberlanjutan Pembangunan Nasional," dalam keterangannya, Ahad (29/12). Ia pun mengibaratkan ada sebuah kapal besar yang sedang mengarungi samudra, yakni kapal NKRI dan KPK termasuk di dalamnya. Untuk itu, KPK harus dapat memastikan dia bisa selamat sampai tujuan. "Semua penumpang harus dapat mengambil dan memainkan perannya sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya masing-masing," tambahnya. Hal yang penting lainnya, lanjut Firli, diharapkan awak dan penumpang kapal tidak membuat kegaduhan. Dengan demikian, kapal besar tadi siap mengarungi samudera, menerobos ombak, dan gelombang serta badai. "Mesin sudah terpasang, kayuh sudah disiapkan, kompas tujuan arah sudah ditentukan maka selanjutnya mari bersama menuju tujuan indonesia yg sejahtera, Indonesia yang cerdas serta Indonesia yang adil bagi semuanya anak bangsa," ucapnya. Ia pun mengajak agar seluruh rakyat Indonesia bersama-sama mengambil peran aktif sebagai anak bangsa untuk ikut memberantas korupsi sesuai dengan kapasitas, tataran hak, kewajiban kemampuan dan kewenangan, agar Indonesia terbebas dari masalah korupsi. Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan mengemban jabatan sebagai ketua KPK merupakan hal yang luar biasa baginya. Di sisi lain, jabatan ketua KPK penuh dengan ketidaknyamanan yang muncul dalam bentuk risiko, tantangan dan konsekuensi. "Ini adalah sebuah perjuangan. Jika parameter konsekuensi adalah perjuangan, Insya Allah konsekuensi itu terlalu ringan buat kami, seluruh insan pegawai KPK," ujar Firli.(rep)

Tags :
Kategori :

Terkait